visitaaponce.com

Dunia Lihatlah, Wajah Israel Sesungguhnya Sedang Dipertontonkan

Dunia Lihatlah, Wajah Israel Sesungguhnya Sedang Dipertontonkan
Warga Palestina melarikan diri usai serangan Israel di dekat RS As-syifa di Gaza(AFP)

HAMAS menyebut Israel melakukan pembantaian di Jalur Gaza yang terkepung untuk menyembunyikan kekalahan. Ratusan sandera Israel dan asing yang ditawan di Gaza menghadapi risiko kematian dan kehancuran yang sama dengan warga Gaza.

"Israel melakukan pembantaian biadab terhadap warga sipil tak bersenjata”, kata pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dalam pidato yang disiarkan pada Rabu (1/11).

Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan dahsyat di Israel selatan, menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Setidaknya 8.796 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang terus berlanjut di Gaza, termasuk 3.648 anak-anak, menurut pihak berwenang Palestina.

Baca juga: Israel Hancurkan 52 Masjid di Gaza

"Kejahatannya tidak akan menyelamatkan mereka dari kekalahan telak,” katanya.

Haniyeh mengatakan Hamas telah memperingatkan pemerintah fasis Israel tentang kebijakan kontroversial sebelum serangan pada 7 Oktober. Itu merujuk pada perluasan pemukiman di Tepi Barat dan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam, seperti Masjid Al-Aqsa.

Baca juga: Pembantaian Israel di Pengungsian Jabalia, Korban Lampaui 1.000 Orang dalam 24 Jam

Pemimpin Hamas itu mengatakan kerusuhan regional akan terus berlanjut sampai warga Palestina mendapatkan hak sah atas kebebasan, kemerdekaan, dan kembalinya penduduknya ke tanah masing-masing di Gaza dan Tepi Barat.

Kamp Pengungsi Kembali Diserang Israel

Pernyataan itu muncul setelah pasukan Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara dalam dua hari, Selasa dan Rabu (1/11), berturut-turut. Lebih dari 200 orang tewas dalam serangan udara Israel di lingkungan padat penduduk pada hari sebelumnya.

Hamas mengatakan tujuh sandera Israel, tiga di antaranya memegang paspor asing, tewas dalam serangan itu. Sayap militer Hamas sebelumnya mengatakan bahwa hampir 50 sandera telah tewas dalam serangan udara Israel sebelumnya di wilayah yang terkepung.

Militer Israel mengkonfirmasi pihaknya menyerang kamp pengungsi Jabalia, daerah pengungsian terbesar di Gaza. Negeri Zionis berdalih serangan udaranya telah menewaskan anggota senior Hamas Ibrahim Biari, bersama dengan banyak prajuritnya.

Peringatan UNICEF

Dana Anak-anak PBB mengatakan bahwa jumlah korban jiwa dalam serangan Israel mempunyai dampak buruk terhadap anak-anak di Gaza. “Lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Gaza setiap hari, angka yang seharusnya sangat mengguncang kita semua,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.

Pemimpin Hamas Haniyeh juga mengatakan pertumpahan darah harus dihentikan dan menyerukan dunia untuk terus bersatu membela perjuangan Palestina untuk menekan para pembuat kebijakan.

Dia menuduh Israel dan sekutunya Amerika Serikat (AS) menghalangi upaya mediasi. Pada pekan lalu, AS dan Israel termasuk di antara 14 dari 193 negara anggota PBB yang memilih tidak pada resolusi Majelis Umum yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Namun, 120 negara mendukung terhadap resolusi tersebut, sementara 45 negara abstain. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak seruan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa hal itu sama saja dengan menyerah kepada Hamas.

Kelompok bersenjata utama Palestina yang bertempur di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam Palestina, belum menyerukan gencatan senjata.

(Aljazeera/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat