Presiden Jokowi Ungkapan 3 Cara agar Kemitraan ASEAN - Jepang Menjadi Solusi Konflik
![Presiden Jokowi Ungkapan 3 Cara agar Kemitraan ASEAN - Jepang Menjadi Solusi Konflik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/0cb84f1034f3217e7be386463cd06820.jpeg)
PERHELATAN KTT peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang yang dibuka Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo pada Minggu (17/12). Agenda ini dilanjutkan dengan pembahasan 3 acara khusus yang menjadi pilar dalam visi bersama ASEAN-Jepang.
Pada agenda pertama dibahas kerja sama untuk perdamaian dan stabilitas. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut.
Selama setengah abad kemitraan, ASEAN dan Jepang telah menjadi mitra strategis yang saling bahu-membahu menghadapi berbagai ancaman seperti pandemi, krisis ekonomi, dan keamanan lintas negara.
Baca juga: ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya
"Tidak heran, survei terhadap masyarakat ASEAN, menyatakan Jepang sebagai ”most trusted major power“ pada tahun 2023," kata Jokowi, melalui keterangan yang diterima, Senin (18/12).
Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi dukungan Jepang terhadap upaya ASEAN menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Baca juga: Jepang Rangkul ASEAN, Lawan Tiongkok
Hal tersebut didukung dengan modalitas ASEAN yang kuat baik dari sisi pertumbuhan ekonomi yang stabil dan jumlah populasi terbesar ketiga dunia.
"Kemitraan ASEAN dan Jepang harus menjadi bagian dari solusi, penawar ketegangan dan konflik," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi membeberkan 3 cara yang dapat dilakukan. Pertama, kolaborasi yang inklusif di kawasan. Pengarusutamaan ASEAN outlook on indo pacific diharapkan dapat dilihat dari sudut kerja sama dengan bentuk kolaborasi inklusif dengan dukungan dari negara mitra, termasuk jepang, RRT, dan Korea Selatan.
Kedua, penghormatan hukum dan peraturan internasional. Presiden Joko Widodo mengajak untuk mencegah konflik terbuka di kawasan dengan mematuhi hukum dan peraturan internasional.
"Tragedi kemanusiaan di Palestina dan juga konflik berkepanjangan di Ukraina menunjukkan salah satu contoh tidak dipatuhinya hukum internasional," kata Jokowi.
Ketiga, memperkuat sentralitas ASEAN. Dukungan Jepang sebagai mitra ASEAN terus dibutuhkan untuk menjaga sentralitas ASEAN termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar.
"Melalui upaya bersama, ASEAN dan Jepang dapat mencapai tujuan bersama menuju common security, common stability, dan common prosperity," kata Presiden Jokowi. (Z-10)
Terkini Lainnya
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Keputusan Memberhentikan Menkominfo Budi Arie Setiadi adalah Hak Presiden
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Sebarkan Kabar Baik Kurangi Potensi Konflik Antarumat Beragama
Pejabat Senior Departemen Luar Negeri AS Mundur di Tengah Konflik Gaza
Israel Menolak Inisiatif Prancis Meredakan Konflik dengan Hizbullah
Laporan PBB Ungkap Pelanggaran Berat terhadap Anak Meningkat pada 2023
Bawaslu: Seluruh Tahapan Pilkada 2024 Rawan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap