AS cuma Minta Jeda di Gaza, Bukan Gencatan Senjata
![AS cuma Minta Jeda di Gaza, Bukan Gencatan Senjata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/c9bdcc8bbcd9329ec1557c64215b6244.jpg)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan jeda kemanusiaan untuk mengeluarkan sandera Hamas dari Gaza, Palestina. Jawaban tersebut ia sampaikan saat seorang rabi atau pendeta Yahudi menuntut AS mendorong Israel melakukan gencatan sejata.
Hal itu ia sampaikan sebagai jawaban terhadap satu dari 200 pendukungnya yang menghadiri rapat akbar di Minnesota pada Rabu (1/11) malam. “Sebagai seorang rabi, saya ingin Anda menyerukan gencatan senjata sekarang juga,” kata seorang rabi yang menghadiri acara itu.
Biden menjawabnya dengan mengatakan, "Saya pikir kita perlu jeda. Jeda berarti memberikan waktu untuk mengeluarkan para tahanan (sandera)," jawabnya.
Baca juga : Potensi Kekerasan Terhadap Kelompok Yahudi di AS Menguat ke Level Tertinggi
Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa yang dimaksud dengan tahanan yang dimaksud Biden adalah sandera yang ditahan oleh Hamas. Biden berbicara lebih jauh dengan wanita tersebut, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dijuluki Bibi.
"Saya adalah orang yang meyakinkan Bibi untuk menyerukan gencatan senjata agar para tahanan bisa keluar. Saya adalah orang yang berbicara dengan (Presiden Mesir Abdel Fattah El-) Sisi untuk meyakinkan dia agar membuka pintu di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir untuk mengizinkan sandera yang dibebaskan pergi," paparnya.
Baca juga : Dukung Palestina Berbuah PHK, Intimidasi Hingga Ancaman Hukum
Biden mengindikasikan bahwa dia sedang membahas pembebasan dua sandera AS yang sebelumnya ditahan oleh Hamas. Gedung Putih sebelumnya menyerukan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan dikirim ke Gaza atau untuk melakukan evakuasi.
Namun sejauh ini Biden menolak untuk membahas gencatan senjata karena hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Perang antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-26 pada Rabu (1/11) yang telah membunuh hampir 9.000 orang Gaza dan 1.500 Israel. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Joe Biden Dilengserkan Usianya
Panama vs Amerika Serikat: Thomas Christiansen Senang Timnya Kalahkan Tuan Rumah Copa America
Penonton Ricuh, Foo Fighters Hentikan Konser di Birmingham Inggris
Aturan Debat Capres AS: Mikrofon Dimatikan dan tidak ada Penonton Langsung
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Indonesia Darurat Judi Daring
Netanyahu Kecam Jeda Serangan Militernya
Tapera, Bikin Gaji kian Terkikis
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Persiapan Jelang Hari Raya dan Tradisi Mudik Lebaran 1445 H
BRICS, Gabungan Kekuatan Baru Penantang Dominasi AS
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap