visitaaponce.com

Budaya Kopi Indonesia Dipamerkan di Museum Nasional Qatar

Budaya Kopi Indonesia Dipamerkan di Museum Nasional Qatar
Museum Nasional Qatar di Doha.(Ist)

MUSEUM Nasional Qatar menjadi tuan rumah pameran besar Tahun Kebudayaan yang mengeksplorasi sejarah kopi dari Indonesia hingga Qatar. Kegiatan pameran bertempat di The National Museum of Qatar yang akan dibuka hingga 17 Februari 2024, diselenggarakan bekerja sama dengan Museum Nasional Indonesia untuk menandai ajang Qatar-Indonesia Years of Culture 2023 atau untuk memperingati Tahun Kebudayaan Qatar, dengan menggandeng Indoneia sebagai negara mitra. 

Direktur National Museum of Qatar Sheikh Abdulaziz Al Thani mengatakan bahwa pameran itu untuk memperluas tradisi bersama antara Indonesia dan Qatar dalam hal keramahtamahan, dialog, dan kreativitas yang didorong oleh kegiatan menyeduh, menyajikan, dan berbagi kopi. 

"Kegiatan pameran merupakan bukti kekuatan narasi bersama dalam menumbuhkan pemahaman dan kolaborasi. Ini tonggak sejarah bagi Qatar-Indonesia," jelas Sheikh Abdulaziz.

Dalam pameran itu juga menampilkan seluk-beluk kopi lainnya, mulai dari sejarah penanaman kopi, perdagangan, dan budaya minum kopi di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia. Pameran ini juga mengeksplorasi berbagai topik, mulai dari perkebunan berkelanjutan hingga pembangunan sosial dan budaya.

Melalui program 'Menanam Kopi, Menikmati Qahwa, hingga mencakup tradisi keramahtamahan, dialog, dan kreativitas bersama yang didorong oleh ritual menyeduh, menyajikan, dan berbagi kopi. "Pastinya Museum Nasional Qatar dengan bangga menjadi tuan rumah pameran bersejarah Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia ini," lanjut Sheikh Abdulaziz Al Thani

Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan mengatakan bahwa ada banyak hal yang mengikat Qatar dan Indonesia, menjadi lebih kuat melalui eksplorasi lebih dalam terhadap budaya masing-masing yang dimungkinkan selama Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia. 


Baca juga: Wapres Minta Dukungan Yunani Hadapi Sikap Diskriminatif UE Soal Sawit


"Saya sangat senang menyaksikan pengalaman budaya luar biasa yang dibangun oleh tim berbakat di Museum Nasional Qatar dan Museum Nasional Indonesia," jelasnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, kebanggaan bagi Indonesia dapat menyajikan budaya kopi Nusantara di Qatar. Menurutnya, kopi di Nusantara mempunyai sejarah panjang, dari kepahitan hingga berbuah manis sekarang. 

"Secara literal buahnya yang pahit, juga secara sejarah punya catatan pahit. Namun sekarang kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kopi di Indonesia bukan sekadar minuman, tapi membawa nilai dan sarat tradisi. Oleh karena itu yang kita pamerkan bukan kopinya, tapi budaya kopi," kata Hilmar dalam keterangan yang diterima Kamis (23/11). 

Ia menambahkan bahwa pameran budaya kopi ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Qatar Year of Culture. "Dalam satu tahun penuh, ada berbagai kegiatan lain, journey photo, kajian bersama, berbagai workshop budaya Indonesia di Qatar, hingga kekuatan sastra Indonesia dihadirkan di Qatar," tambah Hilmar. 

Kegiatan dilaksanakan atas kerja sama Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek, KBRI di Doha, dan Pemerintah Negara Qatar, khususnya Museum Nasional Qatar, dan juga tim kuratorial gabungan dari Museum Nasional Qatar dan Museum Nasional Indonesia, antara lain Spesialis Pameran dan Interpretasi Multimedia Dr Marie-Pierre Lissoir, Peneliti Sejarah Sosial dan Lisan Najma Ahmed, Wakil Direktur Kuratorial Tania Abdulmonem Al Majid, Associate Curator Sejarah Sosial Sara Saqr Al Mohannadi, Associate Curator Sejarah Lisan Sara Al-Maadheed, Kepala Kurator Sejarah Lisan Amal Al-Hideous, Peneliti Sejarah Lisan Sheikha Rawdha Al Thani dan anggota Museum Nasional Indonesia Daroe Handojo, Prawoto Indarto, Sekar Arum Romadhani, dan Nusi Lisabilla Estudiantin. 

Pameran itu diharapkan dapat menghidupkan sejarah penanaman, perdagangan, dan minuman kopi di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia, menggunakan tampilan interaktif, proyeksi imersif, pemandangan, aroma, lanskap suara, dan khususnya menugaskan karya seni kontemporer, dan banyak lagi. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat