visitaaponce.com

Pelaku Penembakan Tiga Mahasiswa Palestina Didakwa Percobaan Pembunuhan

Pelaku Penembakan Tiga Mahasiswa Palestina Didakwa Percobaan Pembunuhan
Jason Eaton didakwa melakukan percobaan pembunuhan atas penembakan tiga pria keturunan Palestina di Vermont, Amerika Serikat (AS),(AFP)

JASON Eaton, 48, didakwa melakukan percobaan pembunuhan atas penembakan tiga pria keturunan Palestina di Vermont, Amerika Serikat (AS), pada Senin (27/11). Jaksa penuntut mengungkapkan motifnya didasari kebencian.

Pengacara negara bagian Vermont Sarah George mengatakan belum ada cukup bukti mendukung peningkatan kejahatan rasial dalam dakwaan terhadap terdakwa.

"Namun saya ingin memperjelasnya. Tidak diragukan lagi ini adalah tindakan yang penuh kebencian," kata George kepada wartawan di Burlington, kota di bagian timur laut AS, tempat penembakan itu terjadi.

Baca juga: Lagi, 11 Sandera Dibebaskan Seiring Perpanjangan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Polisi mengatakan pria bersenjata itu turun dari teras depan rumahnya dan tanpa alasan menembaki ketiga mahasiswa yang melintasi kediamannya, Sabtu (25/11). Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di AS terkait perang Israel-Hamas. Perguruan tinggi dan lokasi lain telah menyaksikan peningkatan ancaman dan insiden kekerasan, termasuk tindakan Islamofobia dan anti-Semitisme.

Presiden Joe Biden mengatakan dia mengaku ngeri dengan penembakan terhadap para pelajar. "Sama sekali tidak ada tempat untuk kekerasan atau kebencian di Amerika. Titik," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Baca juga:Jeda Kemanusiaan di Gaza Harus Berlanjut ke Gencatan Senjata Permanen

Serangan itu juga memicu kemarahan dan keterkejutan di antara beberapa anggota parlemen AS. Eaton ditangkap pada Minggu (26/11), dan hadir di hadapan hakim di pengadilan Burlington pada Senin (27/11).

Dia mengaku tidak bersalah atas penembakan tersebut. Kepala Polisi Burlington Jon Murad menggambarkan ketenangan pelaku saat petugas penegak hukum mencoba menangkapnya di apartemennya. "Saya sudah menunggumu," kata pertama Eaton ketika ditemui petugas kepolisian.

Pihak berwenang menggeledah tempat tersebut dan mengambil senjata serta amunisi yang cocok dengan peluru yang ditemukan dari lokasi penembakan.

Jaksa Agung AS Merrick Garland memperingatkan akan meningkatnya ancaman dari ekstremis terhadap kelompok minoritas. Ia berjanji akan melakukan penyelidikan penuh atas penembakan tersebut.

“Ada ketakutan yang bisa dimengerti,” kata Garland, ketika Amerika Serikat mengalami peningkatan tajam dalam ancaman dan serangan terhadap komunitas Yahudi dan Muslim sejak 7 Oktober.

Pernyataan polisi mengatakan dua korban berada dalam kondisi stabil, dan korban ketiga menderita luka yang jauh lebih serius. Dua di antaranya adalah warga negara AS dan sisanya telah mengantongi status penduduk tetap.

Dua dari pemuda tersebut mengenakan keffiyeh, syal tradisional Palestina berwarna hitam dan putih. Ketiga korban adalah lulusan Ramallah Friends School, sebuah sekolah swasta Quaker di Tepi Barat, dan sekarang bersekolah di berbagai universitas di AS bagian timur laut. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat