visitaaponce.com

Erdogan Kunjungi Yunani setelah Bersitegang selama Bertahun-tahun

Erdogan Kunjungi Yunani setelah Bersitegang selama Bertahun-tahun
Recep Tayyip Erdogan.(AFP/Tobias Schwarz.)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Athena, Yunani, pada Kamis (6/12). Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Katerina Sakellaropoulou, Erdogan akan bekerja sama membahas perdagangan, isu-isu regional, dan migrasi.

Dalam wawancara dengan harian Yunani Kathimerini sehari sebelum kunjungan lima jamnya pada Kamis (7/12), Erdogan mengatakan dia mencari babak baru dalam hubungan berdasarkan prinsip solusi saling menguntungkan. Ankara telah menjadi benteng migrasi sejak perjanjian 2016 dengan Uni Eropa yang diharapkan dapat diperbarui oleh Mitsotakis dan sesama pemimpin Uni Eropa. Rombongan diplomat yang mendampingi Erdogan juga berdiskusi dengan rekan-rekan Yunani mengenai sengketa wilayah Yunani-Turki yang sudah berlangsung lama di Laut Aegea.

Erdogan mempertanyakan perjanjian berusia seabad yang menetapkan kedaulatan Aegean. Dia juga ingin mengurai pesawat tempur Turki dan Yunani yang sering terlibat dalam gesekan udara di wilayah yang disengketakan.

Baca juga: Erdogan Yakin Netanyahu Bisa Diadili sebagai Penjahat Perang

Penemuan sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur semakin memperumit hubungan. Ankara membuat marah Athena pada 2019 dengan menandatangani perjanjian zona maritim yang kontroversial dengan Libia. Hubungan semakin memburuk dalam dua tahun berikutnya, mendorong Mitsotakis mengumumkan penambahan peralatan angkatan laut dan udara secara militer serta menandatangani perjanjian pertahanan dengan Prancis dan Amerika Serikat.

Pada 2020, Erdogan terlihat di Athena mendorong ribuan migran untuk mencoba melintasi perbatasan ke Yunani. Ini menyebabkan bentrokan selama berhari-hari dengan penjaga perbatasan. Pada saat itu, tindakan tersebut ditafsirkan sebagai upaya Turki menarik perhatian Uni Eropa terhadap jutaan pencari suaka di Turki. Erdogan juga menggunakan retorika yang semakin menghasut terhadap Yunani, sering kali bersamaan dengan kampanye pemilunya.

Baca juga: Wapres Minta Dukungan Yunani Hadapi Sikap Diskriminatif UE Soal Sawit

Tahun lalu, dia menuduh Yunani menduduki pulau-pulau Aegean dan mengancam akan mengusirnya. Namun hubungan kedua negara membaik sejak Februari, ketika Yunani mengirim tim penyelamat dan bantuan ke Turki setelah gempa bumi besar yang menewaskan sedikitnya 50 ribu orang.

Berbicara kepada Kathimerini, pemimpin Turki tersebut mengatakan saluran komunikasi dengan Yunani telah dihidupkan kembali. Erdogan berharap dapat menandatangani deklarasi persahabatan bilateral dengan Yunani. "Kyriakos temanku, kami tidak mengancam Anda jika Anda tidak mengancam kami. Jika perbedaan diatasi melalui dialog dan ditemukan titik temu, ini akan menguntungkan semua pihak," tambahnya.

Mitsotakis, perdana menteri konservatif yang memenangkan masa jabatan empat tahun kedua pada Juni, juga telah menunjukkan kesiapan untuk mengurangi ketegangan dengan Ankara. Kedua pemimpin sebelumnya bertemu pada September di New York di sela-sela Majelis Umum PBB. Erdogan terakhir kali berada di Athena pada 2017, ketika ia bertemu dengan pendahulunya dari sayap kiri Mitsotakis, Alexis Tsipras.

Tanpa mengenyampingkan sengketa teritorial besar yang telah lama terjadi antara sekutu NATO, Mitsotakis lebih memilih penyelesaian perbedaan di Mahkamah Internasional di Den Haag. "Penting agar perbedaan pendapat tidak mengarah pada krisis dan bahwa setiap kesempatan untuk berdialog--seperti (pertemuan) yang sangat penting pada 7 Desember--membawa kita maju," kata Juru Bicara Pemerintah Yunani Pavlos Marinakis kepada TV pemerintah ERT minggu ini.

Para menteri Yunani dan Turki akan mengadakan pertemuan dewan kerja sama tinggi, badan bilateral yang terakhir diadakan pada 2016. Seorang sumber diplomatik yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutnya sebagai langkah positif dalam pemulihan hubungan. "Dialog adalah satu-satunya alat untuk mengembangkan peta jalan penetapan batas perairan di Laut Aegea," kata Antonia Zervaki, asisten profesor hubungan internasional di Universitas Athena, kepada AFP. 

Menteri migrasi Yunani Dimitris Kairidis pekan ini mengatakan penjaga pantai kedua negara telah bekerja sama dengan lancar dalam hal migrasi dalam beberapa bulan terakhir. Dia tidak mengenyampingkan kesepakatan dengan Ankara untuk menempatkan seorang perwira Turki di pulau Lesbos Yunani dan seorang perwira Yunani di pelabuhan Izmir di Turki barat.

Perang Israel-Hamas

Pembicaraan antara kedua pemimpin juga akan membahas perang Israel-Hamas. Erdogan tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan dukungannya terhadap militan Hamas.

Sebaliknya, Mitsotakis telah membuat perbedaan yang jelas antara Hamas dan rakyat Palestina. Ia menyatakan bahwa Israel telah mengalami serangan yang kejam pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, menurut pejabat Israel.

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan paling mematikan dalam sejarahnya dan melancarkan kampanye militer balasan yang telah menewaskan lebih dari 16.000 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas Hamas di wilayah tersebut. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat