visitaaponce.com

Joe Biden Abaikan Persetujuan Kongres terkait Penjualan Peluru Tank ke Israel

Joe Biden Abaikan Persetujuan Kongres terkait Penjualan Peluru Tank ke Israel
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.(AFP)

Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah pengawasan Joe Biden telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru tank Merkava ke Israel tanpa persetujuan dari Kongres.

"Departemen Luar Negeri menggunakan deklarasi darurat Arms Export Control Act untuk peluru tank senilai US$106,5 juta untuk pengiriman segera ke Israel," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (9/12)

Peluru-peluru tersebut merupakan bagian dari penjualan yang lebih besar yang diminta oleh pemerintahan Biden kepada Kongres untuk disetujui. Paket yang lebih besar bernilai lebih dari 500 juta dolar AS dan mencakup 45.000 peluru untuk tank Merkava Israel, yang secara teratur dikerahkan dalam serangannya di Gaza hingga telah menewaskan ribuan warga sipil.

Baca juga: Sikap Abstain Inggris soal Gencatan Senjata Gaza Dikritik

Sedikitnya 17.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, dengan lebih dari 48.800 lainnya terluka.

Sementara pada Jumat (8/12), AS memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melakukan langkah langka untuk secara resmi memperingatkan dewan yang beranggotakan 15 negara itu tentang ancaman global dari perang yang telah berlangsung selama dua bulan tersebut.

Seiring dengan meningkatnya perang, bagaimana dan di mana tepatnya senjata-senjata AS digunakan dalam konflik tersebut semakin mendapat sorotan. Meskipun para pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk memberikan syarat-syarat bantuan militer kepada Israel atau mempertimbangkan untuk menahan bantuan tersebut.

Baca juga: 2.000 Pasukan Israel Cacat, Kalah Tempur di Gaza

Para pendukung hak asasi manusia menyatakan keprihatinan mereka atas penjualan tersebut. Bahkan hal itu tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalisir korban sipil.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS terus menegaskan kepada pemerintah Israel bahwa mereka harus mematuhi hukum internasional dan mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk menghindari bahaya bagi warga sipil.

"Penjualan yang diusulkan tersebut menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan Israel dan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Israel,” kata pejabat tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menetapkan dan memberikan justifikasi terperinci kepada Kongres bahwa peluru tank tersebut harus segera diberikan kepada Israel demi kepentingan keamanan nasional AS, demikian pernyataan Pentagon.

Penjualan ini akan berasal dari inventaris Angkatan Darat AS dan terdiri dari peluru tank Multi-Purpose Anti-Tank (MPAT) 120mm M830A1 High Explosive dengan Pelacak (High Explosive Anti-Tank Multi-Purpose with Tracer (HET) dan peralatan terkait.

"Israel akan menggunakan kemampuan yang ditingkatkan sebagai penangkal ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan dalam negerinya," kata Pentagon, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada dampak buruk terhadap kesiapan pertahanan AS sebagai akibat dari penjualan tersebut.

(Aljzeera/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat