Tambang Garam Batuan Berisiko Tinggi di Brasil Timur Laut Mengalami Ruptur Parsia
SEBUAH tambang garam batuan di timur laut Brasil yang diingatkan pejabat sebagai risiko runtuh yang tidak terelakkan sebagian pecah, Minggu, meskipun area tersebut sudah dievakuasi.
Warga ibu kota negara bagian Alagoas, Maceio, dengan gugup mengawasi "Tambang 18" milik perusahaan kimia raksasa Braskem sejak pejabat kota menyatakan peringatan tinggi pada 29 November, memperingatkan risiko runtuh dan dapat menyebabkan tragedi besar.
"Tambang 18 mengalami pecah hari ini" di sektor sepanjang laguna kota, tulis Walikota Joao Henrique Caldas di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
"Dinas tanggap darurat Maceio menekankan tambang dan sekitarnya kosong, dan tidak ada risiko bagi manusia. Kami sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut dan akan membagikannya secepat mungkin."
Baca juga: Lula Kritik Kurangnya Fleksibilitas UE saat Kesepakatan Perdagangan Amerika Selatan Tertunda
Video yang ditayangkan di media Brasil menunjukkan gelembung coklat besar menggelembung di permukaan air pada saat pecahnya tambang, yang sebagian besar berada di bawah laguna.
Braskem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "gerakan yang tidak biasa" telah terdeteksi di tambang tersebut, dan bahwa perusahaan itu "terus bekerja sama" dengan otoritas.
Baca juga: Brasil Berencana Perluas Lahan Pertanian sampai 60%
Garam batuan adalah bahan dalam pipa PVC dan kaustik soda.
Braskem, yang mengoperasikan 35 tambang di Maceio, mayoritas dimiliki oleh Novonor, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Odebrecht, yang terlibat dalam skandal korupsi masif pada 2010-an.
Maceio, dengan populasi satu juta, telah mengalami gangguan kehidupan kota sejak warga terpaksa mulai dievakuasi dari area sekitarnya pada 2019, setelah retakan mulai muncul di jalan dan bangunan.
Sebuah area berisi 14.000 bangunan yang dulunya dihuni oleh 55.000 orang sekarang telah menjadi kota hantu. Tanah-baru-baru ini telah tenggelam di area sekitar tambang.
Walikota memperingatkan kota menghadapi "tragedi perkotaan yang terbesar di dunia" jika itu runtuh. Para ahli ekologi memperingatkan bahwa runtuhnya juga bisa menyebabkan bencana lingkungan bagi laguna dan ekosistem sekitarnya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Korban Tewas Longsor Tambang Ilegal Tulabolo Timur Capai 10 Orang
Ormas Harus Profesional Kelola Tambang
KPK Ultimatum Pengusaha Tambang untuk Bayar Pajak dan Hindari Korupsi
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Dua Investor Proyek Nikel Cabut, Indef: Hilirisasi Tambang RI Dipaksakan
Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Tinggi Gula, Garam, dan Lemak
8 Ton Garam Disiapkan untuk Modifikasi Cuaca di Jambi
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Konsumsi Garam Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Eksim
Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebih Picu Penyakit Jantung
Aprindo minta Pemerintah Jangan Persulit Impor Bahan Baku dan Bahan Penolong Produksi
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap