visitaaponce.com

Setelah Setahun Berkuasa, PM Anwar Rombak Kabinetnya

Setelah Setahun Berkuasa, PM Anwar Rombak Kabinetnya
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.(AFP/FAZRY ISMAIL)

PERDANA Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan mengumumkan perubahan kabinetnya pada Selasa (12/12). Rencana itu menjadi kali pertama sejak dia mengambil alih kekuasaan setahun lalu.

Media Malaysia, The Star, melaporkan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan di beberapa kementerian. Itu dapat memberikan kursi bagi beberapa anggota parlemen senior yang sebelumnya menjabat sebagai menteri. Beberapa anggota parlemen juga memiliki kemungkinan besar untuk melakukan debut mereka sebagai menteri.

Kantor berita Bernama mengatakan upacara pelantikan menteri dijadwalkan akan diadakan di Istana Negara pada pukul 14.30 waktu setempat.

Baca juga: Malaysia Tolak Ditekan Barat, Beri Dukungan untuk Hamas

Selain pengambilan sumpah jabatan, kesetiaan dan kerahasiaan, para anggota kabinet baru juga akan diberikan surat pengangkatan masing-masing pada upacara tersebut. Sumber lain mengatakan ada lebih dari enam menteri dan beberapa menteri yang akan bertukar posisi.

Anwar diperkirakan akan mengumumkan nama baru untuk Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup yang baru akan menggantikan Salahuddin Ayub yang meninggal pada Juli karena pendarahan otak.

Media lokal juga berspekulasi bahwa Anwar mungkin akan menunjuk menteri keuangan kedua.

Ada juga sumber yang menyatakan bahwa Anwar dapat melakukan perubahan di Kementerian Sumber Daya Manusia serta Kementerian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim.

Baca juga: Jalan Bareng Anwar Ibrahim, Jokowi Sambangi Pasar Chow Kit di Kuala Lumpur

Anwar dilaporkan kemungkinan akan membentuk kembali Kementerian Wilayah Federal sebagai entitas yang berdiri sendiri. Kementerian itu secara administratif direstrukturisasi di bawah Kantor Perdana Menteri setelah pemilihan umum terakhir.

Bulan lalu, pemerintahan persatuan Anwar merayakan hari jadinya yang satu tahun. Anwar telah mengkonsolidasikan kekuasaannya untuk meraih mayoritas kuat di parlemen, sehingga memberinya peluang yang jelas untuk menjalani sisa masa jabatan lima tahunnya.

Namun, peringkat dukungan terhadap dirinya terpuruk satu tahun setelah ia menjabat, dengan lembaga jajak pendapat menyebutkan kekhawatiran terhadap perekonomian dan biaya hidup sebagai pendorong turunnya sentimen pemilih. (CNA/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat