Bela Warga Gaza, Presiden Harvard Claudine Gay Diteror dan Dituduh Anti-Semitisme
![Bela Warga Gaza, Presiden Harvard Claudine Gay Diteror dan Dituduh Anti-Semitisme](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/cfe034be0d46e1615608f5b21f6175cc.jpg)
REKTOR Universitas Harvard Amerika Serikat (AS) Claudine Gay vokal membela penindasan dan genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Sikapnya itu mendapatkan penentangan serius dengan dituduh anti-Semitisme dan diisukan menjiplak dalam pembuatan karya akademisnya.
Dia pun mengaku tidak kuat serangan tersebut dan akhirnya mengundurkan diri pada Selasa (2/1). Claudine Gay dituduh dalam beberapa bulan terakhir tidak mengutip sumber ilmiah dengan benar.
Tuduhan terbaru muncul pada Selasa (2/1), diterbitkan secara anonim di media daring konservatif. Gay juga dilanda skandal setelah dia menolak untuk mengatakan dengan tegas seruan untuk melakukan genosida terhadap orang Yahudi melanggar kode etik Harvard.
Baca juga: Afrika Selatan Gugat Israel ke Mahkamah Internasional atas Genosida di Gaza
Itu terjadi dalam kesaksiannya di hadapan Kongres bersama dengan pimpinan MIT dan Universitas Pennsylvania bulan lalu. Gay, yang membuat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi rektor universitas terkemuka di Cambridge, Massachusetts.
Ia mengatakan dalam surat pengunduran dirinya bahwa dia telah menjadi sasaran ancaman pribadi dan permusuhan rasial. Kejatuhannya terjadi setelah Harvard Corporation yang mengelola universitas tersebut awalnya mendukungnya setelah bencana hubungan masyarakat akibat kesaksiannya di kongres.
Namun badan tersebut mengkritik serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang di Israel dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Baca juga: 80 Mayat Warga Gaza yang Dicuri Israel Dikembalikan dalam Keadaan Termutilasi
Serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan menewaskan sedikitnya 22.185 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Lebih dari 70 anggota parlemen, termasuk dua anggota Partai Demokrat, menyerukan pengunduran dirinya, sementara sejumlah alumni Harvard dan donor terkemuka juga menyerukan pengunduran dirinya.
Namun, lebih dari 700 anggota fakultas Harvard telah menandatangani surat yang mendukung Gay dan pekerjaannya tampaknya aman. Pengunduran diri tersebut, pertama kali dilaporkan oleh surat kabar yang dikelola mahasiswa Harvard Crimson, segera dikonfirmasi oleh Gay sendiri.
Baca juga: 19.453 Warga Gaza dan 97 Jurnalis Meninggal karena Agresi Israel
“Dengan berat hati namun dengan rasa cinta yang mendalam terhadap Harvard, saya menulis surat untuk menyampaikan bahwa saya akan mengundurkan diri sebagai presiden,” kata Gay dalam sebuah pernyataan pengunduran dirinya.
Kontroversi anti-Semitisme di kampus terjadi di tengah meningkatnya serangan dan retorika kekerasan yang menargetkan orang Yahudi dan Muslim, termasuk di universitas, sejak perang Israel-Hamas meletus.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekutu dekat AS, mengklaim bahwa gelombang besar anti-Semitisme telah meresap ke kampus-kampus. Yad Vashem, pejabat peringatan Holocaust Israel menggambarkannya sebagai kanker.
Baca juga:
Mantan mahasiswa dan donatur bernilai jutaan dolar, Bill Ackman, menyatakan dalam suratnya kepada dewan pengurus Harvard bahwa kegagalan Gay telah menyebabkan miliaran dolar dibatalkan, dihentikan sementara, dan ditariknya sumbangan ke universitas tersebut.
Gay, 53, lahir di New York dari pasangan imigran Haiti dan merupakan seorang profesor ilmu politik yang pada bulan Juli menjadi presiden kulit hitam pertama di Harvard yang berusia 368 tahun.
“Kegagalan kepemimpinan dan penolakan terhadap anti-Semitisme ada harganya. Semoga Universitas Harvard yang mulia belajar dari perilaku buruk ini,” tulis Menteri Luar Negeri Israel yang baru, Israel Katz, sebagai tanggapan atas laporan kepergian Gay yang akan segera terjadi. (AFP/Cah/S-4)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap