visitaaponce.com

Peluncuran 200 Rudal Korut Memaksa Evakuasi di Korea Selatan

Peluncuran 200 Rudal Korut Memaksa Evakuasi di Korea Selatan
Sejarah peluncuran misil Korea Utara ke Korea Selatan.(AFP)

KOREA Utara (Korut) menembakkan lebih dari 200 peluru artileri di dekat dua pulau Korea Selatan pada Jumat (5/1). Itu memicu perintah evakuasi bagi penduduk Korea Selatan.

Penembakan langsung ini menyusul peringatan berulang kali dari Presiden Korut Kim Jong Un di Pyongyang bahwa mereka siap berperang melawan Korea Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat.

“Militer Korea Utara melakukan lebih dari 200 tembakan hari ini sekitar pukul 09:00 hingga 11:00 (waktu setempat) di wilayah Jangsan-got di bagian utara Pulau Baengnyeong dan wilayah utara, Yeonpyeong Island," kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pengarahan.

Pejabat lokal Yeonpyeong mengatakan bahwa warga sipil telah diminta untuk mengungsi, dan menggambarkan perintah tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Baca juga: Kim Jong Un Persiapkan Perang Hadapi Korsel dan AS

Pulau Yeonpyeong Korea Selatan terletak di Laut Kuning. Letaknya sekitar 80 kilometer sebelah barat Incheon dan 12 kilometer sebelah selatan garis pantai Provinsi Hwanghae, Korea Utara.

Pihak berwenang di Pulau Baengnyeong juga melaporkan perintah evakuasi di sana. "Kami sedang membuat pengumuman evakuasi saat ini,” kata seorang pejabat distrik setempat di Pulau Baengnyeong.

Dia menambahkan telah diberitahu bahwa militer Korea Selatan akan segera melakukan latihan angkatan laut. Pyongyang menembakkan 170 peluru artileri ke pulau Yeonpyeong pada November 2010, menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil dalam serangan Korut pertama di wilayah sipil sejak Perang Korea tahun 1950-53.

Baca juga: Pemimpin Korut Minta Pasukannya Siap Perang dengan Amerika 

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa dekade, setelah Kim menetapkan status negara tersebut sebagai negara bertenaga nuklir ke dalam konstitusi saat melakukan uji coba rudal antarbenua atau ICBM canggih.

Pada pertemuan kebijakan penting Pyongyang di akhir tahun, Kim memperingatkan akan adanya serangan nuklir di Korea Selatan dan menyerukan peningkatan persenjataan militer negara tersebut menjelang konflik bersenjata yang ia peringatkan dapat terjadi kapan saja.

Kim menuduh Amerika menimbulkan berbagai bentuk ancaman militer dan memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk mempertahankan kemampuan respons perang yang luar biasa, menurut laporan KCNA tentang pertemuan yang akan berakhir pada Sabtu (6/1).

Pertemuan tersebut menyimpulkan bahwa perang dapat terjadi di semenanjung Korea kapan saja karena tindakan musuh yang ceroboh dalam menginvasi DPRK, kata KCNA, menggunakan akronim nama resmi Korut.

Dalam upaya untuk menghalangi Pyongyang, Washington mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di kota pelabuhan Busan di Korea Selatan bulan ini. Amerika juga menerbangkan pesawat pembom jarak jauhnya dalam latihan dengan Seoul dan Tokyo.

Korut menggambarkan penempatan senjata strategis Washington, seperti pesawat pengebom B-52, dalam latihan bersama di semenanjung Korea sebagai langkah provokatif perang nuklir yang disengaja.

"Militer harus segera merespons setiap kemungkinan krisis nuklir dan terus melakukan persiapan untuk peristiwa besar guna menekan seluruh wilayah Korea Selatan dengan memobilisasi semua sarana dan kekuatan fisik termasuk kekuatan nuklir dalam keadaan darurat", kata Kim.

Pada 2023, Korut berhasil meluncurkan satelit pengintai, setelah menerima apa yang diklaim Seoul sebagai bantuan dari Rusia sebagai imbalan atas transfer senjata ke Ukraina.

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat