visitaaponce.com

UNICEF Israel Ciptakan Mimpi Buruk Bagi Anak-anak di Gaza

UNICEF: Israel Ciptakan Mimpi Buruk Bagi Anak-anak di Gaza
Gedung di Gaza hancur setelah diserang Israel(AFP/Jack Guez)

DIREKTUR eksekutif UNICEF Catherine Russell memperingatkan lebih dari 1,1 juta anak-anak di Gaza terancam malnutrisi dan penyakit. Israel sukses membuat wilayah yang telah mereka jajah 75 tahun itu sebagai mimpi buruk.

“Anak-anak di Gaza terjebak dalam mimpi buruk yang setiap harinya semakin memburuk,” kata Russell.

Anak-anak dan keluarga di Gaza yang terbunuh dan terluka terus bertambah selama perang berlangsung dan kehidupan mereka semakin berisiko terkena penyakit serta mengalami kekurangan makanan dan air. Padahal itu sebenarnya dapat dicegah.

Baca juga : Mengenal ICJ, ICC, Genosida, dan Sanksi Dihadapi Israel

Russell menambahkan, seluruh anak-anak dan warga sipil harus dilindungi dari kekerasan dan harus memiliki akses untuk layanan dan pasokan dasar.

Kasus diare pada anak disebutkan melonjak 50% hanya dalam sepekan dan 90% anak-anak di bawah usia dua tahun menghadapi kemiskinan pangan akut.

Baca juga : Pemimpin Hamas Desak Blinken Fokus Akhiri Agresi Israel

UNICEF menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera guna membantu menyelamatkan warga sipil sekaligus mengurangi penderitaan mereka.

“UNICEF berupaya memberikan bantuan penyelamatan jiwa yang sangat dibutuhkan anak-anak di Gaza. Namun, kami sangat membutuhkan akses yang lebih baik dan aman untuk menyelamatkan anak-anak," paparnya.

Masa depan ribuan anak di Gaza terancam. Dunia tidak bisa cuma diam dan menonton saja.

"Kekerasan dan penderitaan anak-anak harus dihentikan,” katanya.

Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Sedikitnya 22.600 warga Palestina tewas dan 57.910 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Sekitar 60% infrastruktur di sana rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Anadolu/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat