visitaaponce.com

Butuh Rp234 Triliun untuk Rekonstruksi Pemukiman di Jalur Gaza

Butuh Rp234 Triliun untuk Rekonstruksi Pemukiman di Jalur Gaza
Kondisi bangunan yang hancur di Jalur Gaza akibat gempuran Israel ke kawasan Palestina itu.(AFP/JACK GUEZ)

REKONSTRUKSI pemukiman di Jalur Gaza membutuhkan US$15 miliar atau Rp234 triliun. Hal itu diungkapkan Kepala Dana Investasi Palestina Mohammed Mustafa terkait skala kehancuran yang disebabkan serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.

Ia mengatakan laporan internasional menunjukkan 350 ribu unit rumah telah rusak seluruhnya atau sebagian di Jalur Gaza. Dengan asumsi 150 ribu unit rumah perlu dibangun kembali dengan biaya rata-rata US$100 ribu atau Rp1, 5 miliar per unit.

"Itu berarti US$15 miliar untuk unit rumah. Kami masih belum membicarakan infrastruktur, kami belum membicarakan rumah sakit yang rusak, jaringan listrik,” katanya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Baca juga: Konflik Timur Tengah Hambat Pemulihan Ekonomi Dunia

Angka tersebut menunjukkan biaya rekonstruksi yang jauh lebih besar dibandingkan anggaran sebelumnya untuk membangun kembali Jalur Gaza. 

Perang pada 2014 antara Hamas dan Israel, yang berlangsung selama tujuh minggu dan menewaskan 2.100 warga Palestina, Qatar menghabiskan lebih dari US$1 miliar atau Rp15 triliun untuk rekonstruksi perumahan dan bantuan di Jalur Gaza.

Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut dalam invasinya. Kebiadaban Israel juga menewaskan 24.448 orang sejak 7 Oktober, ketika kelompok Palestina memicu perang dengan menyerbu Israel, menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 lainnya.

Baca juga: Qatar: Houthi Hentikan Serangan Jika Israel Angkat Kaki dari Gaza

Angka yang dikeluarkan kantor media yang dikelola Hamas di Jalur Gaza menunjukkan lebih dari 360 ribu unit rumah mengalami kerusakan parah atau sebagian, dan lebih dari 70 ribu unit hancur total.

Mustafa mengatakan kepemimpinan Palestina, dalam jangka pendek, akan terus fokus pada bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan air. Namun pada akhirnya fokusnya akan beralih ke rekonstruksi pemukiman. (CNA/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat