visitaaponce.com

Viral, Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Utusan Israel Bicara di Forum Debat DK-PBB

Viral, Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Utusan Israel Bicara di Forum Debat DK-PBB
Momen Menlu Retno Marsudi meninggalkan pertemuan DK-PBB ketika Israel berbicara.(Youtube VOA Indonesia)

LEBIH dari 20 diplomat dari berbagai negara, termasuk Indonesia meninggalkan (walk out) pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina, saat Duta Besar Israel Gilad Erdan memulai pidatonya.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/1), saat dilangsungkannya Debat Terbuka tingkat menteri. Tampak Menlu RI Retno Marsudi berada dalam barisan para utusan negara-negara yang meninggalkan forum tersebut saat utusan Israel berbicara.

Aksi walk out itu terjadi di tengah meningkatnya kecaman global terhadap Israel dan sekutunya Amerika Serikat karena puluhan ribu warga Palestina yang dibunuh oleh Israel dalam perang genosida di Jalur Gaza.

Baca juga : Ini Pernyataan Menlu Retno Marsudi dalam Debat Terbuka DK-PBB Mengenai Palestina

Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi mengatakan, sikap Israel yang tidak mengizinkan negara Palestina berdiri telah menegaskan wajah aslinya.

"Tanggal 18 Januari lalu Perdana Menteri Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri. Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia. Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?" kata Retno.

Baca juga : Kemerdekaan Palestina jadi Utang Indonesia yang belum Terbayarkan

Agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menyebabkan kematian 25.700 orang dan 63.740 orang terluka. 

 

Israel buat warga Gaza kelaparan

Selain itu, banyak negara juga mengecam Israel karena menggunakan blokade makanan sebagai senjata dalam agresi mereka di Gaza. 

Ketika Gaza mengalami penderitaan dan kelaparan, Israel meresponsnya dengan berlaku sebagai korban. Israrel mengatakan gencatan senjata hanya akan membuat Hamas tetap berkuasa.

“Ini bukanlah perang yang dipilih Israel. Tapi kami akan mempertahankan masa depan kami sama seperti Anda masing-masing membela masa depan negara Anda,” kata Gilad Erdan.

Diketahui Hamas adalah penguasa sah Jalur Gaza setelah memenangkan Pemilu Legislatif sejak 2006.

Dengan kehadiran Menlu Iran pada pertemuan dewan keamanan, Erdan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali menegaskan narasi Israel atas dugaan ancaman Iran.

Perlu dicatat bahwa banyak upaya Erdan untuk mendapatkan apa yang disebut sebagai perhatian komunitas internasional tidak ada habisnya dan kadang-kadang, upaya tersebut menjadi bumerang, membuatnya menjadi bahan olok-olok di platform media sosial.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menganggap penolakan Israel yang jelas dan berulang kali terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima dalam debat Dewan Keamanan. Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa sikap seperti itu dapat memperpanjang perang.

“Penolakan yang jelas dan berulang-ulang pada minggu lalu terhadap solusi dua negara di tingkat tertinggi pemerintahan Israel tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada dewan.

“Penolakan ini, dan penolakan terhadap hak kenegaraan rakyat Palestina, akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu,” katanya. (Almayadeen/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat