Palestina Tolak Pindahkan Titik Perbatasan Rafah Seperti Maunya Israel
![Palestina Tolak Pindahkan Titik Perbatasan Rafah Seperti Maunya Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/483b566a6e9f8a563a0f40df07e7ca65.jpg)
PERDANA Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menolak upaya Israel untuk memindahkan atau mengganti perbatasan Rafah, yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir.
"Israel mencoba menggeser perbatasan ke lokasi lain. Kami tegaskan ini murni urusan Mesir dan Palestina," kata Shtayyeh pada Senin (5/2).
Media Israel, Channel 13, melaporkan pada Sabtu (3/2) bahwa pemerintah Israel sedang mempertimbangkan untuk merelokasi perbatasan Rafah ke daerah Kerem Shalom.
Baca juga : Terpojok di Perbatasan Mesir, Israel Terus Tembaki Warga Gaza
Relokasi penyeberangan ke segitiga perbatasan antara Israel, Gaza, dan Mesir itu bertujuan untuk mencegah Kairo melakukan intervensi dalam pengelolaannya, demikian Kantor Berita Anadolu.
Perlintasan perbatasan Rafah adalah satu-satunya titik penyeberangan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza, menyusul serangan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Baca juga : Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB: Saya Hancur
Serangan Israel menewaskan sedikitnya 27.365 warga Palestina dan melukai 66.630 orang lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel juga menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel incar Rafah
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut target militer berikutnya di Jalur Gaza adalah kota selatan Rafah. Ia beralasan Rafah menjadi benteng terakhir kelompok Palestina Hamas.
Baca juga : Setelah Khan Younis, Militer Israel Targetkan Rafah di Jalur Gaza
Pernyataan tersebut diucapkan Gallant dalam konferensi pers, menurut media publik KAN. Gallant mengatakan pejuang Hamas dan para pemimpinnya bersembunyi di Rafah.
"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum kami serang yaitu di Jalur Gaza tengah dan selatan, dan terutama (benteng) terakhir Hamas di Rafah, " kata dia.
Rencana Israel membidik Rafah diumumkan bertepatan dengan 5 bulan agresinya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Israel memulai agresinya dari Gaza utara ke Gaza tengah, termasuk Khan Younis, memporakporandakan infrastruktur dan membuat jutaan orang mengungsi. (Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Israel incar Rafah
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Konflik Terus Berlanjut di Gaza Selatan Meskipun Jeda Taktis Israel
Hampir 1 Juta Orang Mengungsi di Gaza Akibat Operasi Militer Israel yang Diperluas
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Belanda Desak Israel Angkat Kaki dari Rafah
Netanyahu Didesak Sepakati Proposal Gencatan Senjata
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap