visitaaponce.com

Biden Kunjungi Lokasi Kecelakaan Kereta di Ohio Setahun Pascaperistiwa

Biden Kunjungi Lokasi Kecelakaan Kereta di Ohio Setahun Pascaperistiwa
Presiden AS Joe Biden mengunjungi East Palestine, Ohio, tempat kecelakaan kereta beracun terjadi lebih dari setahun yang lalu. (AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi situs kecelakaan kereta beracun untuk pertama kalinya sejak kejadian tragis tersebut terjadi lebih dari satu tahun yang lalu di kawasan politik rival Donald Trump. 

Kunjungan ini menuai protes di East Palestine, Ohio, dengan kritikan dari Partai Republik dan warga setempat terhadap ketidaksegeraan Biden datang lebih awal.

Pada 3 Februari 2023, kereta Norfolk Southern yang membawa bahan berbahaya mengalami kecelakaan di East Palestine, menciptakan tumpukan gerbong kereta yang terbakar dan mengeluarkan gas beracun, memaksa evakuasi warga. 

Baca juga : Joe Biden Desak Benjamin Netanyahu Batalkan Rencana Pembantaian di Rafah

"Meskipun ada bencana alam, ini adalah akibat dari ketamakan yang bisa dicegah 100%," ujar Biden, menyalahkan perusahaan kereta atas kegagalan dalam memenuhi standar keamanan.

Sejumlah demonstran membawa spanduk mendukung Trump, yang kemungkinan besar akan menjadi penantang Biden dalam pemilihan presiden AS pada November. 

Sedikitnya satu peserta aksi protes menunjukkan sikap tidak puas pada konvoi motor Biden, sementara yang lain membawa spanduk mengkritik respons pemerintah.

Baca juga : Penampilan Perdana Joe Biden Di TikTok Timbulkan Kontroversi

Warga East Palestine terus mengeluhkan kontaminasi udara dan air akibat kecelakaan tersebut, yang merenggut 38 dari 150 gerbong kereta dan melepaskan bahan kimia berbahaya seperti vinil klorida—yang dikenal dapat menyebabkan kanker.

Meski Ohio memilih Trump tahun 2016 dan 2020, Demokrat berharap dapat mengubahnya kembali menjadi negara bagian yang beralih dalam pemilihan tahun ini. 

Sebagai catatan, Ohio memutuskan untuk mengukuhkan hak aborsi dalam konstitusi pada tahun lalu, menimbulkan keberatan dari kalangan konservatif. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat