Mesir akan Dirikan Pusat Logistik Bantuan Kemanusiaan di Rafah
![Mesir akan Dirikan Pusat Logistik Bantuan Kemanusiaan di Rafah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/264d363f27a88481c57bc79b2e58cfae.jpg)
MESIR mengumumkan akan mulai membangun pusat logistik di Rafah untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang sedang diserang dan diduduki oleh Israel.
Gubernur Sinai Utara di Mesir, Mayjen Muhammad Abdulfadil, menyebutkan bahwa pusat logistik tersebut akan dibangun di kota perbatasan, termasuk perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza.
Abdulfadil mengatakan tentara Mesir telah mulai membangun pusat logistik itu di Al-Arish untuk memfasilitasi pekerjaan Bulan Sabit Merah serta mengurangi kemacetan di daerah tersebut dan di jalan raya.
Baca juga : UNRWA Kecewa dengan Negara-negara Donor
Dia mengatakan pusat logistik tersebut akan memiliki tempat parkir truk, gudang yang aman, kantor administrasi, akomodasi untuk pengemudi, serta berbagai fasilitas seperti air dan listrik.
Bantuan ke Gaza mencapai wilayah Sinai melalui darat, laut dan udara, dan upaya sedang dilakukan untuk mengangkut bantuan ke wilayah itu dengan truk dari Pelabuhan Al-Arish dan Bandara Internasional Al-Arish, kata Abdulfadil.
Dianggap Zona Aman, Malah Sering Dibom Israel
Rafah, di perbatasan Gaza selatan, ditinggali oleh 280 ribu warga Palestina sebelum Israel mulai menyerang Jalur Gaza.
Baca juga : Hari ke-129 Agresi, Israel Mulai Gempur Rafah, Ratusan Orang Tewas
Serangan pada 7 Oktober 2023 menyebabkan 1,9 juta orang di Gaza, yang berpenduduk sekitar 2,3 juta orang, mengungsi.
Mayoritas pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah, yang menurut Israel "aman."
Dengan masuknya penduduk dari wilayah utara, populasi Rafah meningkat menjadi lebih dari 1,4 juta orang, yaitu empat kali lipat lebih banyak dari jumlah aslinya.
Baca juga : Palestina Tolak Pindahkan Titik Perbatasan Rafah Seperti Maunya Israel
Para warga Palestina yang mencari perlindungan di Rafah berjuang untuk bertahan hidup di tenda-tenda darurat karena kurangnya perumahan yang layak.
Pasukan Israel sering menargetkan Rafah dengan serangan udara. Ada kekhawatiran jika Israel melancarkan serangan darat ke Rafah, tidak akan ada tempat yang aman bagi warga sipil di Gaza.
Pada 9 Februari, Netanyahu menginstruksikan tentara dan pasukan keamanan untuk mempersiapkan rencana serangan ke Rafah. (Anadolu/Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Dianggap Zona Aman, Malah Sering Dibom Israel
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap