visitaaponce.com

Kecuali Hongaria, UE Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Invasi di Rafah

Kecuali Hongaria, UE Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Invasi di Rafah
Uni Eropa menyerukan jeda kemanusiaan segera di Gaza.(AFP)

SELURUH negara anggota Uni Eropa (UE), kecuali Hongaria menyerukan jeda kemanusiaan segera di Gaza. Blok ini terus berjuang untuk menghasilkan kesepakatan bulat terhadap operasi militer Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Para menteri luar negeri dari 26 negara anggota telah menyetujui pernyataan yang menyerukan jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Blok Tersebut Josep Borrell, di Brussels, Belgia, Senin (19/2).

Para menteri luar negeri dari 26 negara anggota UE juga memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan darat di Rafah. Pasalnya perluasan genosida Israel di kantong pengungsian terbesar di Jalur Gaza itu dapat menimbulkan bencana bagi sekitar 1,5 juta orang.

Baca juga : Pejabat UE Josep Borrell Sarankan Embargo Senjata kepada Israel

"Serangan terhadap Rafah akan menjadi sebuah bencana besar. Rencana (Israel) itu tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin sebelum pertemuan dengan para menteri luar negeri dari 27 negara anggota UE di Brussels, Belgia.

Setelah perundingan berakhir, diplomat utama blok tersebut Josep Borrell mengatakan 26 dari 27 negara UE menyetujui pernyataan yang memperingatkan terhadap serangan apa pun terhadap Rafah.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang operasikan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas mengatakan 29.092 orang tewas dan 69.028 luka-luka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan perempuan dan anak-anak.

Baca juga : Dukungan Uni Eropa untuk Gencatan Senjata di Gaza Menguat 

Para pejabat Israel mengatakan sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Para pejuang militan menyandera sekitar 250 orang selama serangan itu dan 132 orang masih berada di Gaza, menurut data Israel. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat