Seratusan Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
SEDIKITNYA 100 orang dilaporkan tewas Sabtu (24/2) pagi akibat serangan semalaman di Gaza. Sementara kepala mata-mata Israel berada di Paris untuk melakukan pembicaraan guna mengatasi hambatan dalam upaya gencatan senjata dan kembalinya sandera yang ditahan oleh militan Palestina.
Perundingan Paris dilakukan setelah rencana pascaperang yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuai kritik dari sekutu utamanya Amerika Serikat (AS) dan ditolak oleh Otoritas Palestina dan Hamas.
Hal ini juga terjadi ketika ketakutan terhadap warga sipil di wilayah tersebut semakin meningkat, seiring dengan peringatan PBB akan meningkatnya risiko kelaparan. Badan bantuan utama untuk warga Palestina, UNWRA mengatakan bahwa warga Gaza dalam ancaman bahaya ekstrem sementara dunia tidak bertindak.
Baca juga : Hamas Tunjukan Dua Tawanan Tewas Oleh Serangan Israel
Rekaman AFP menunjukkan warga Gaza yang putus asa mengantri untuk mendapatkan makanan di wilayah utara pada dan melakukan protes yang mengecam kondisi kehidupan mereka.
“Lihat, kami saling berebut beras,” kata warga Jabalia, Ahmad Atef Safi.
"Kemana kita harus pergi?” ujarnya.
Baca juga : Kekhawatiran Serangan Meningkat di Rafah setelah Israel Selamatkan 2 Sandera
“Kami tidak punya air, tidak ada tepung dan kami sangat lelah karena kelaparan. Punggung dan mata kami sakit karena api dan asap,” kata Oum Wajdi Salha, warga Jabalia, kepada AFP.
“Kami tidak dapat berdiri sendiri karena kelaparan dan kekurangan makanan,” tambahnya.
“Tanpa pasokan makanan dan air yang memadai, serta layanan kesehatan dan nutrisi, peningkatan risiko kelaparan di #Gaza diperkirakan akan meningkat,” lapor badan kemanusiaan PBB OCHA dalam pernyataan Jumat malam di platform media sosial X.
Baca juga : Serangan Udara Terus Berlanjut, Korban Palestina Bertambah
Rencana Pascaperang
Perang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan resmi AFP.
Militan Hamas juga menyandera, 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 30 orang diperkirakan tewas, menurut Israel.
Baca juga : 53 Jurnalis Meregang Nyawa Sejak Invasi Israel
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 29.514 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut hitungan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat.
Serangan udara Israel pada Jumat menghancurkan rumah komedian terkenal Palestina Mahmoud Zuaiter di Gaza, menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kementerian setempat mengumumkan pada Sabtu pagi bahwa sedikitnya 103 orang lagi tewas dalam serangan semalam dan banyak korban lainnya diyakini hilang di bawah reruntuhan.
Baca juga : WHO: 160 Anak Palestina Tewas Setiap Hari Sejak Invasi Israel
Netanyahu pada Kamis malam mempresentasikan kepada kabinet perangnya sebuah rencana di Jalur Gaza pascaperang, di mana urusan sipil dijalankan oleh pejabat Palestina yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas.
Rencana tersebut menetapkan bahwa tentara Israel akan memiliki kebebasan tanpa batas untuk beroperasi di seluruh Gaza guna mencegah kebangkitan kembali aktivitas teror, menurut proposal tersebut.
Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Israel akan melanjutkan rencana yang sudah berjalan untuk membangun zona penyangga keamanan di dalam Gaza di sepanjang perbatasan wilayah tersebut.
Baca juga : Pasukan AS di Irak Dilaporkan Menjadi Sasaran Drone
Rencana tersebut menuai kritik dari Amerika Serikat, dan juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pada hari Jumat bahwa Washington secara konsisten bersikap jelas kepada Israel tentang apa yang dibutuhkan di Gaza pascaperang.
“Rakyat Palestina harus mempunyai suara dan hak suara, melalui revitalisasi Otoritas Palestina,” katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat juga tidak percaya pada pengurangan luas Gaza,” ujarnya.
Ditanya tentang rencana tersebut selama kunjungannya ke Argentina, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia akan menyimpan penilaian sampai melihat semua rinciannya, tetapi Washington menentang pendudukan kembali Gaza setelah perang.
Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menolak rencana Netanyahu dan menyebutnya tidak bisa dilaksanakan.
“Mengenai hari setelahnya di Jalur Gaza, Netanyahu menyampaikan ide-ide yang dia tahu sepenuhnya tidak akan pernah berhasil,” kata Hamdan kepada wartawan di Beirut. (AFP/Fer/Z-7)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Serangan Israel yang Membunuh Pejabat Medis Gaza Langgar Protokol Kemanusiaan
Jumlah Korban Tewas Penyerangan Gereja di Dagestan, Rusia, Bertambah
6 Petugas dan Seorang Pendeta Tewas Dalam Serangan di Gereja, Rusia
Rusia Serang Fasilitas Energi Ukraina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap