visitaaponce.com

Kapal militer AS Berangkat Untuk Pembangunan Dermaga Gaza

Kapal militer AS Berangkat Untuk Pembangunan Dermaga Gaza
Empat Kapal AS meninggalkan Virginia, membawa sekitar 100 tentara, termasuk peralatan yang diperlukan untuk pembangunan pelabuhan di Gaza.(AFP)

EMPAT kapal Angkatan Darat AS meninggalkan pangkalan di negara bagian Virginia, Amerika Serikat (AS), membawa sekitar 100 tentara termasuk peralatan yang diperlukan. Misinya membangun pelabuhan sementara di pantai Gaza untuk pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan.

"Fasilitas baru yang akan terdiri dari platform lepas pantai untuk memindahkan bantuan dari kapal yang lebih besar ke kapal yang lebih kecil dan sebuah dermaga untuk membawanya ke darat diharapkan akan beroperasi dalam 60 hari ke depan," kata Brigadir Jenderal Angkatan Darat AS Brad Hinson.

Sekitar 500 tentara dari Batalyon Transportasi ke-7 (Ekspedisi) akan mengambil bagian dalam operasi tersebut, kata Hinson. Dia menggambarkannya sebagai unit perahu utama di Angkatan Darat AS.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza

“Mereka dapat memberikan dukungan keberlanjutan atas air di lingkungan yang sulit. Mereka dilatih untuk melakukan hal ini, dan mereka telah melakukan banyak latihan untuk siap memberikan kemampuan ini,” katanya.

Dengan ratusan ribu warga Palestina menghadapi kelaparan, rencana tersebut mendapat kritik sementara Israel menolak membuka sepenuhnya jalur darat untuk pengiriman bantuan.

Kritik PBB

Dalam pernyataan bersama, Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza Sigrid Kaag dan Direktur Eksekutif Layanan Proyek Kantor PBB Jorge Moreira da Silva memuji rencana AS yang baru-baru ini diumumkan untuk membangun koridor bantuan maritim untuk membawa bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Baca juga : Biden Peringatkan Israel Bantuan Gaza Harga Mati

"Namun pengiriman bantuan dalam skala besar, tidak ada pengganti yang berarti dibandingkan banyak jalur darat dan titik masuk dari Israel ke Gaza. Jalur darat dari Mesir, Rafah, khususnya, dan Yordania juga tetap penting bagi upaya kemanusiaan secara keseluruhan," kata pernyataan keduanya.

Koridor maritim memberikan tambahan yang sangat dibutuhkan dan merupakan bagian dari respons kemanusiaan berkelanjutan untuk memberikan bantuan seefektif mungkin melalui semua rute yang memungkinkan.

Rencana AS itu telah dikritik karena dirancang untuk mengalihkan perhatian dari penolakan Israel untuk menghapus pembatasan bantuan yang memasuki Gaza melalui jalur darat.

“Tampaknya ini hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya di sini, yaitu 700 ribu orang kelaparan di Gaza utara saat ini, dan Israel tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan kepada mereka atau wilayah lain di Jalur Gaza,” kata Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti. (Aljazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat