Seluruh Negara Diimbau lebih Serius untuk Mengatasi Perubahan Iklim
![Seluruh Negara Diimbau lebih Serius untuk Mengatasi Perubahan Iklim](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/430f7bf967c92c3cde524fc87210f41f.jpg)
Kepala iklim PBB Simon Stiell mengatakan seluruh negara mempunyai waktu satu tahun untuk menghasilkan janji pengurangan emisi baru yang ambisius guna menjamin keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Menurut dia rencana tersebut sebagai rencana yang paling penting dalam abad ini.
Stiell, yang memimpin organisasi perubahan iklim PBB, mengatakan babak baru komitmen, serta peningkatan komitmen yang sudah ada untuk dekade ini, sangat penting untuk menjaga dunia agar tidak melampaui batas pemanasan 1,5C.
“Secara keseluruhan, janji-janji ini akan menentukan seberapa terlindungi masyarakat, perekonomian, dan anggaran nasional Anda dari dampak iklim yang memburuk dengan cepat,” kata Stiell dalam surat terbukanya kepada hampir 200 negara yang ikut serta dalam perundingan iklim PBB.
Baca juga : Agar Bumi tetap Layak Huni, Kurangi Laju Emisi dari Sekarang !
Perjanjian Paris tahun 2015 menyatakan bahwa negara-negara sepakat untuk membatasi pemanasan global pada tingkat "jauh di bawah" 2 derajat Celsius di atas masa pra-industri – dengan batas yang lebih aman sebesar 1,5 derajat Celsius jika memungkinkan.
Hal ini juga mengharuskan negara-negara untuk menyerahkan rencana pengurangan emisi yang semakin besar setiap lima tahun, yang dikenal sebagai Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDCs), dengan janji putaran ketiga yang akan jatuh tempo pada awal tahun 2025 menjelang perundingan iklim COP30 yang penting di Brasil.
“Dalam segala hal, NDC 3.0 Anda akan menjadi dokumen iklim paling penting yang dihasilkan sepanjang abad ini dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Stiell.
Baca juga : Mengenal Metana, Penghasil Emisi yang Memicu Pemanasan Global
Pemanasan global yang mencapai hampir 1,2C sejauh ini telah menimbulkan dampak mematikan yang semakin besar di seluruh dunia.
Untuk mempertahankan batas 1,5C, panel ahli iklim PBB mengatakan emisi harus dikurangi hampir setengah dekade ini. Namun jumlah tersebut ternyata terus meningkat, sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Program Lingkungan Hidup PBB memperingatkan pada November bahwa rencana pengurangan karbon yang ada di berbagai negara menempatkan dunia pada jalur pemanasan antara 2,5C dan 2,9C pada tahun 2100, sehingga menimbulkan konsekuensi bencana bagi umat manusia dan titik kritis yang tidak dapat diubah di daratan dan lautan.(AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Gereja HKBP Tolak Kelola Izin Tambang
Pemanasan Global Capai 1,43 Derajat Celcius pada 2023
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bakul Budaya FIB UI Gelar Sedekah Hutan
Perdagangan Hijau Indonesia, untuk Siapa?
Greenship Gala Tingkatkan Edukasi soal Bangunan Hijau di Indonesia
Di Forum COP-28, Budy Sugandi Soroti Pentingnya Literasi Iklim di Sekolah
PBB Nyatakan 2023 Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat
5 Poin Penting yang Harus Diperhatikan pada KTT Iklim di Dubai
El Nino Dikhawatirkan Picu Suhu dan Cuaca Global Kian Ekstrem
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap