visitaaponce.com

Paus Serukan Perdamaian di Palestina dan Ukraina

Paus Serukan Perdamaian di Palestina dan Ukraina
Pemuda Palestina mengelilingi mobil yang hancur setelah serangan udara Israel terhadap Jenin di Tepi Barat yang diduduki, 20 Maret 2024.(AFP/RONALDO SCHEMIDT)

PEMIMPIN umat Katolik Paus Fransiskus mengulangi seruannya yang mendorong perdamaian di Palestina dan Ukraina. Dia meminta semua pihak yang bertikai di dua negara tersebut untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang.

Pada audiensi mingguannya di Vatikan, pada Rabu (30/3), pria berusia 87 tahun itu menyampaikan pemikirannya mengenai nasib penduduk Tanah Suci, Palestina, yang sangat menderita akibat kengerian invasi Israel. "Jangan pernah kita lupa, perang selalu merupakan kekalahan. Kita tidak bisa maju saat perang. Kita harus melakukan segala upaya untuk berbicara, bernegosiasi," ujarnya.

Paus juga menyerukan perdamaian melalui negosiasi di Ukraina. Invasi Israel di Jalur Gaza telah memicu kejahatan rasial, xenofobia, dan kebencian berbasis agama.

Baca juga : Doa Paus untuk Ukraina, Israel-Palestina hingga Rohingya

Fenomena itu muncul di sejumlah negara, termasuk Prancis, yang mengalami kenaikan 32% sepanjang 2023. Kepolisian Prancis mencatat 8.500 kejahatan dan pelanggaran ringan dilakukan karena etnis, kebangsaan, ras atau agama sepanjang tahun tersebut.

Layanan statistik kementerian dalam negeri Prancis (SSMSI) juga mencatat jumlah kejahatan dan pelanggaran ringan yang pada Oktober-Desember dua kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada 2022. "Peningkatan ini dapat dilihat dari Oktober dengan tingkat pelanggaran yang sama tingginya pada November sebelum kembali menurun pada Desember," kata laporan itu.

SSMSI tidak memerinci jumlah korban berdasarkan agama. Namun lembaga itu menilai sebagian besar modus tindakan rasis, xenofobia, atau antiagama dilandasi provokasi, penghinaan, dan pencemaran nama baik.

Baca juga : Paus Fransiskus tidak lagi Doakan Kedamaian bagi Israel

Invasi Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza telah menewaskan 31.923 orang dan melukai 74.096 lainnya. Sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang.

Jumlah korban tersebut tidak menggugurkan niat Netanyahu yang akan membumihanguskan Rafah. Netanyahu mengatakan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk invasi Rafah di Jalur Gaza selatan tetapi tindakan seperti itu akan memakan waktu lama.

Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan segera menyetujui rencana evakuasi warga sipil Palestina dari wilayah pertempuran. Itu setelah dirinya mendapat lampu hijau dari rencana operasional militer di Rafah. (France24/Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat