Paus Serukan Perdamaian di Palestina dan Ukraina
![Paus Serukan Perdamaian di Palestina dan Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/9ef66da8067b0380c25f41259f69799e.jpg)
PEMIMPIN umat Katolik Paus Fransiskus mengulangi seruannya yang mendorong perdamaian di Palestina dan Ukraina. Dia meminta semua pihak yang bertikai di dua negara tersebut untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang.
Pada audiensi mingguannya di Vatikan, pada Rabu (30/3), pria berusia 87 tahun itu menyampaikan pemikirannya mengenai nasib penduduk Tanah Suci, Palestina, yang sangat menderita akibat kengerian invasi Israel. "Jangan pernah kita lupa, perang selalu merupakan kekalahan. Kita tidak bisa maju saat perang. Kita harus melakukan segala upaya untuk berbicara, bernegosiasi," ujarnya.
Paus juga menyerukan perdamaian melalui negosiasi di Ukraina. Invasi Israel di Jalur Gaza telah memicu kejahatan rasial, xenofobia, dan kebencian berbasis agama.
Baca juga : Doa Paus untuk Ukraina, Israel-Palestina hingga Rohingya
Fenomena itu muncul di sejumlah negara, termasuk Prancis, yang mengalami kenaikan 32% sepanjang 2023. Kepolisian Prancis mencatat 8.500 kejahatan dan pelanggaran ringan dilakukan karena etnis, kebangsaan, ras atau agama sepanjang tahun tersebut.
Layanan statistik kementerian dalam negeri Prancis (SSMSI) juga mencatat jumlah kejahatan dan pelanggaran ringan yang pada Oktober-Desember dua kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada 2022. "Peningkatan ini dapat dilihat dari Oktober dengan tingkat pelanggaran yang sama tingginya pada November sebelum kembali menurun pada Desember," kata laporan itu.
SSMSI tidak memerinci jumlah korban berdasarkan agama. Namun lembaga itu menilai sebagian besar modus tindakan rasis, xenofobia, atau antiagama dilandasi provokasi, penghinaan, dan pencemaran nama baik.
Baca juga : Paus Fransiskus tidak lagi Doakan Kedamaian bagi Israel
Invasi Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza telah menewaskan 31.923 orang dan melukai 74.096 lainnya. Sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang.
Jumlah korban tersebut tidak menggugurkan niat Netanyahu yang akan membumihanguskan Rafah. Netanyahu mengatakan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk invasi Rafah di Jalur Gaza selatan tetapi tindakan seperti itu akan memakan waktu lama.
Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan segera menyetujui rencana evakuasi warga sipil Palestina dari wilayah pertempuran. Itu setelah dirinya mendapat lampu hijau dari rencana operasional militer di Rafah. (France24/Z-2)
Terkini Lainnya
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
55 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Termasuk Direktur Rumah Sakit al-Shifa
Video Tunjukkan Warga Palestina Mengungsi dari Khan Younis Setelah Perintah Evakuasi Israel
Protes Besar di Yerusalem Terhadap Perintah Wajib Militer bagi Yahudi Ultra-Ortodoks
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Ketua Presidium MER-C Bertemu Menkopolhukam Bahas Situasi Jalur Gaza
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap