visitaaponce.com

10 Orang Terluka Akibat Serangan Rudal Rusia Terhadap Kyiv

10 Orang Terluka Akibat Serangan Rudal Rusia Terhadap Kyiv
Dua misil Rusia berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina di atas ibu kota Kyiv, melukai 10 orang.(AFP)

SEBANYAK 10 orang, termasuk seorang gadis remaja terluka, Senin, setelah sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh dua misil Rusia di atas ibu kota, yang menyebabkan puing-puing logam jatuh ke tanah.

Otoritas di wilayah timur Kharkiv juga mengumumkan seorang pria berusia 65 tahun meninggal di halaman rumahnya selama serangan artileri Rusia.

Jurnalis AFP di Kyiv melihat petugas darurat dengan helm membersihkan beton dan logam yang bengkok dari salah satu bangunan yang robek selama serangan, yang merupakan serangan udara ketiga terhadap ibu kota dalam lima hari terakhir.

Baca juga : Rusia Terus Targetkan Serangan ke Kota Kyiv

Moskow telah meningkatkan serangan udaranya terhadap Kyiv, menargetkan infrastruktur kunci menyusul serangan fatal Ukraina di wilayah perbatasan Rusia.

Reporter AFP mendengar beberapa ledakan dan sirine serangan udara hampir bersamaan di Kyiv sekitar pukul 10:30 pagi (0830 GMT) ketika pejabat meminta warga untuk berlindung.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu sekali lagi menunjukkan bahwa Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara yang lebih baik dari sekutunya.

Baca juga : Ketegangan Geopolitik Mendorong Harga Minyak, Saham Global Bervariasi

"Ini berarti keselamatan bagi kota-kota kami dan menyelamatkan nyawa manusia. Semua dari kita di dunia yang menghormati dan melindungi kehidupan perlu menghentikan teror ini," tulisnya di media sosial.

Layanan darurat mengatakan 10 orang terluka, sementara Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan remaja itu termasuk di antara yang dibawa ke rumah sakit, dan dua perempuan hamil mengalami reaksi stres akut.

Oksana, seorang penduduk Kyiv, sedang bekerja ketika dia pertama kali mendengar sirene serangan udara dan kemudian ledakan.

Baca juga : Rusia Murka, Tuduh Ukraina Sabotase Pemilu

"Sebelum saya bisa melakukan sesuatu, ledakan pertama terjadi," kata dia kepada AFP. "Ada awan debu, mobil hancur, jendela, segalanya."

Kepala administrasi militer Kyiv, Sergiy Popko, mengatakan Rusia telah menyerang dengan dua misil balistik yang diluncurkan dari semenanjung Crimea yang dianeksasi.

Dia mengatakan keduanya berhasil ditembak jatuh tapi puing-puing yang jatuh menghantam beberapa distrik pusat. Pejabat mengatakan sebuah gedung akademi seni dan sebuah gym rusak.

Baca juga : 1 Tewas dalam Serangan Drone di Kilang Minyak Rusia

"Pagi ini lagi Rusia menyerang Ukraina dengan misil hipersonik," duta besar AS untuk Ukraina, Bridget Brink, menulis di media sosial.

"Ukraina membutuhkan bantuan kita sekarang. Tidak ada waktu untuk kehilangan," tambahnya, merujuk pada paket bantuan militer senilai US$60 miliar yang tertunda di Kongres AS.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memposting rekaman yang mengklaim menunjukkan anak-anak sekolah berlari ke tempat perlindungan saat serangan terjadi.

Baca juga : Serangan Mematikan Ukraina Guncang Rusia saat Pemilihan Putin

"Ini adalah pengingat bahwa Ukraina dengan mendesak membutuhkan lebih banyak pertahanan udara, terutama sistem Patriot dan rudal yang mampu menolak serangan Rusia apa pun," tulisnya.

Serangan pada hari Senin itu terjadi setelah sekitar sebelas orang terluka dalam serangan drone Rusia di Ukraina selatan semalam, dan kebakaran terjadi di pembangkit listrik besar Rusia setelah serangan drone Ukraina.

Kyiv mengatakan drone Rusia telah menyerang wilayah selatan Mykolaiv dan Odesa.

Baca juga : Ukraina Mulai Bangun Benteng Pertahanan

Sekitar 300.000 orang di Odesa tanpa listrik pada malam Senin setelah infrastruktur energi di wilayah Laut Hitam itu rusak.

Ancaman Keamanan NATO Terancam

Serangan Rusia terhadap Ukraina meluas hingga ke Polandia pada akhir pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Senin mengenai sebuah misil Rusia yang sebentar melanggar wilayah udara Polandia pada akhir pekan.

Baca juga : Pasukan Rusia Pukul Mundur Serdadu Ukraina

Polandia memanggil duta besar Rusia di Warsawa atas insiden tersebut, tetapi Sergey Andreyev gagal muncul dan mengatakan kepada agensi berita RIA Novosti Rusia bahwa ia pertama-tama menunggu bukti pelanggaran.

Sikorski memberi tahu Stoltenberg insiden tersebut merupakan bukti tambahan  Rusia, "yang terus melakukan agresi tidak beralasan dan brutal terhadap Ukraina, juga mengancam keamanan negara-negara anggota NATO," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Di Rusia, kebakaran terjadi di sebuah pembangkit listrik di wilayah selatan Rostov, kata gubernur setempat, setelah gelombang serangan drone Ukraina di daerah tersebut.

Dua unit pembangkit listrik di pembangkit listrik Novocherkassk, salah satu yang terbesar di barat daya Rusia, dinonaktifkan, kata Gubernur Vasily Golubev di media sosial.

Wilayah Rostov berbatasan dengan Ukraina dan ibu kota regional adalah markas komando militer Rusia untuk serangan terhadap Kyiv. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat