visitaaponce.com

Kemlu RI Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Taiwan

Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Taiwan
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dari gempa berkekuatan Magnitudo 7,4(AFP)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari gempa kuat berkekuatan M7,4 yang mengguncang Taiwan.

"Kita sedang pantau lebih lanjut situasi WNI di Taiwan, karena sebaran WNI cukup luas. Segera kita update teman-teman," kata Jubir Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal kepada media Rabu (3/3).

Dia menambahkan bahwa hasil koordinasi Kemlu dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei tidak ada laporan korban WNI yang berada di negara-negara yang berdampak tersebut.

Baca juga : 114 WNI di Jepang Mengungsi di Tempat Perlindungan Pascagempa Bumi

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang," ujarnya.

Setidaknya satu orang diperkirakan tewas dan hampir 60 orang terluka pada Rabu akibat gempa bumi kuat di Taiwan yang merusak puluhan bangunan dan memicu peringatan tsunami yang meluas hingga ke Jepang dan Filipina sebelum dicabut.

Pejabat mengatakan gempa bumi dan serangkaian guncangan kuat adalah yang terkuat mengguncang pulau tersebut dalam beberapa dekade, dan memperingatkan akan adanya guncangan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga : Jepang dan Taiwan Belum Temukan 6 ABK WNI

"Gempa bumi itu dekat dengan daratan dan dangkal. Dirasakan di seluruh Taiwan dan pulau-pulau di lepas pantainya," kata Wu Chien-fu, direktur Pusat Seismologi Administrasi Cuaca Pusat Taipei.

Regulasi bangunan yang ketat dan kesadaran bencana tampaknya telah mencegah terjadinya bencana besar bagi pulau tersebut, yang secara teratur dilanda gempa bumi karena letaknya dekat dengan pertemuan dua lempeng tektonik.

Wu mengatakan gempa bumi itu adalah yang terkuat sejak gempa berkekuatan 7,6 magnitudo yang terjadi pada September 1999, yang menewaskan sekitar 2.400 orang dalam bencana alam paling mematikan dalam sejarah pulau itu.

Di Taiwan, Jepang, dan Filipina, pihak berwenang awalnya mengeluarkan peringatan tsunami tetapi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan ancamannya sebagian besar telah berlalu.

Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo pada Rabu terjadi tepat sebelum pukul 8 pagi waktu setempat, dengan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menempatkan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien di Taiwan, pada kedalaman 34,8 kilometer. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat