visitaaponce.com

Donald Trump Mengkritik Hakim dan Mengeluhkan Persidangan di New York

Donald Trump Mengkritik Hakim dan Mengeluhkan Persidangan di New York
Donald Trump mengungkapkan ketidakpuasan terhadap hakim yang menangani kasus pidana New York(AFP)

DONALD Trump mengatakan memiliki "masalah nyata" dengan hakim yang menangani kasus pidana New York-nya. Ia seharusnya berada di jalur kampanye daripada di pengadilan.

"Kami tidak akan diberikan persidangan yang adil," kata Trump kepada wartawan di luar ruang sidang di Manhattan setelah seleksi juri berakhir untuk hari itu dalam persidangan "uang diam"nya, salah satu dari empat kasus pidana terpisah yang dihadapinya.

Trump juga mengkritik Hakim Juan Merchan karena menolak permintaannya agar dia diizinkan menghadiri dengar pendapat Mahkamah Agung minggu depan.

Baca juga : Donald Trump Bertengkar dengan Hakim dalam Sidang Penipuan

Trump berargumen sebagai mantan presiden dia seharusnya kebal dari penuntutan pidana, sebuah pertanyaan yang akan dipertimbangkan oleh pengadilan tertinggi negara itu dalam argumen pada 25 April.

"Hakim tentu tidak akan mengizinkan kami pergi ke sana," kata Trump. 

"Dia pikir dia lebih unggul, kira-kira, daripada Mahkamah Agung."

Baca juga : Donald Trump Mengulangi Klaim 'Pembantaian' dalam Pidato Imigrasi

Trump telah berkali-kali mengkritik hakim yang memimpin persidangan, dan Merchan menolak permintaan pengacara mantan presiden tersebut untuk ditarik diri dari kasus tersebut.

"Kami memiliki masalah nyata dengan hakim ini," kata Trump. 

"Dia adalah hakim yang sangat bermasalah."

Baca juga : Hakim New York Perintahkan Pembungkaman Terhadap Trump dalam Kasus Uang Diam

Trump mengecam kasus tersebut -- yang diajukan oleh Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, seorang Demokrat -- sebagai "pemburu penyihir politik," dan mengatakan bahwa dia seharusnya keluar berkampanye dalam pencalonan presiden Putih Rumah 2024-nya.

"Aku tidak berada di Georgia, atau Florida atau North Carolina, berkampanye seperti yang seharusnya aku lakukan," kata kandidat presiden dari Partai Republik itu. "Ini tentang campur tangan pemilihan."

Trump, mantan presiden pertama yang dihadapkan pada tuduhan pidana, dituduh memalsukan catatan bisnis karena diduga membayar uang diam kepada bintang porno hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden 2016, untuk menutupi pertemuan seksual pada 2006. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat