visitaaponce.com

Tim Medis Mer-C Tertahan di Rafah

Tim Medis Mer-C Tertahan di Rafah
Kawasan Rafah yang terkepung akibat pintu perbatasan dengan Mesir ditutup Israel.(Dok. AFP)

MEDICAL Emergency Rescue Committee (Mer-C) menyampaikan penguasaan penyebrangan jalur Gaza dengan Mesir di Rafah oleh Israel mengganggu jadwal rotasi tim medisnya. Sebanyak 9 dari 12 relawan yang ditugaskan Mer-C di bawah koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu rakyat Gaza tidak dapat menyebrang ke Mesir dan tertahan di Rafah.

Padahal kesembilan relawan tersebut tugasnya sudah selesai dan akan digantikan oleh tim keempat yang sudah menunggu di Kairo, Mesir. Hal itu diungkapkan Ketua Emergency Medical Team (EMT) Mer-C Arief Rachman saat memberikan keterangan resmi di kantor Mer-C, Jakarta, kemarin.

"Kesembilan relawan medis dari tim ketiga Mer-C yang seharusnya keluar dari Gaza karena sudah selesai tugasnya dan pergi ke Kairo tidak dapat keluar dari Gaza karena kondisi di perbatasan tersebut. Pada saat yang sama konvoi tim kemanusiaan dari Kairo juga diminta putar balik hingga informasi terbaru," katanya.

Baca juga : PBB Selidiki Kematian Staf Internasional akibat Serangan di Rafah

Dia juga mengatakan situasi keamanan di rumah sakit tempat mereka bertugas, di dekat Rafah Timur, sudah tidak kondusif menyusul peningkatan invasi darat Israel. Kondisi serupa juga menimpa penginapan mereka sehingga pihaknya akan memindahkan ke daerah yang relatif lebih aman seperti di Kamp Al Mawasi atau Deir al-Balah yang berada 14 kilometer dari selatan Kota Gaza.

"Jadi pergerakan tim medis di Gaza secara berkala harus melapor ke EMT CC (command center) mengenai kondisi keamanan di tempat tugas, guest house, juga jalur yang menghubungkan dua tempat tersebut. Kalau ada insiden yang menimbulkan ancaman keselamatan maka mereka akan dijemput dan dipindahkan seperti yang saat ini sedang dilakukan terhadap tim ketiga," katanya.

Hingga saat ini, kata dia, Mer-C berkoordinasi dengan WHO sebagai pihak yang menaungi penugasan tim relawan medis di Gaza. Tim keempat Mer-C yang terdiri dari 7 orang yang sudah berada di Kairo dan masih menunggu informasi dari WHO untuk dapat menggantikan tim ketiga di Gaza.

Baca juga : Mediator Qatar: Serangan Israel di Rafah Persulit Gencatan Senjata

"Tetapi walaupun hingga visa tim keempat habis dan kondisi keamanan belum memungkinkan maka tim keempat ini akan dipulangkan ke Indonesia. Namun hingga kini kami terus berkoordinasi dengan WHO, EMT CC dan lainnya untuk negosiasi di perbatasan tersebut untuk bisa ada pertukaran tim medis," terangnya.

Pada kesempatan sama Liaison Officer EMT Mer-C Marissa Noriti mengatakan situasi di penyeberangan Rafah belum kondusif. Namun, WHO terus mencari jalur lain untuk proses keluar-masuk tim kesehatan atau logistik dari Mesir ke Gaza.

"Kami juga berkoordinasi dengan KBRI Kairo dan Kementerian Luar Negeri mengenai kondisi ini," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat