visitaaponce.com

Sekjen PBB Minta Israel Patuhi Perintah Mahkamah Internasional

Sekjen PBB Minta Israel Patuhi Perintah Mahkamah Internasional
Sekjen PBB Antonio Guterres.(AFP)

SEKRETARIS Jenderal PBB, Antonio Guterres percaya bahwa Israel akan mematuhi perintah Mahkamah Internasional (ICJ) dan mengakhiri serangannya terhadap Rafah, membuka penyeberangan perbatasan Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan mengizinkan akses ke Gaza untuk penyelidik kejahatan perang.

Guterres juga mengharapkan kelompok bersenjata Palestina akan melaksanakan seruan berulang ICJ untuk segera membebaskan tawanan Israel yang ditahan di Gaza, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

"Negara-negara anggota PBB mempunyai kewajiban untuk mengikuti keputusan Dewan Keamanan dan perintah pengadilan," kata Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric dilansir Aljazeera, Sabtu (25/5).

Baca juga : Sekjen PBB Antonio Guterres Terkejut dengan Eskalasi Aktivitas Militer Israel di Rafah

“Sekretaris Jenderal tidak punya bola kristal,” tambah Dujarric kepada wartawan.

“Apakah mereka memilih untuk melakukannya atau tidak adalah pertanyaan yang perlu Anda tanyakan kepada mereka,” tambahnya.

Sesuai dengan undang-undang ICJ, Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal sekarang akan meneruskan tindakan sementara ICJ terkait Israel ke Dewan Keamanan PBB.

Baca juga : Sekjen PBB Kecam Serangan Ke Staf di Gaza

Guterres kemudian mengunggah pesan di media sosial bahwa melindungi warga sipil tidak bisa dinegosiasikan.

“Perang mempunyai aturan yang harus dihormati semua orang,” tulisnya.

Mahkamah Internasional, pengadilan tertinggi PBB, telah memerintahkan Israel untuk “segera” menghentikan serangan militernya terhadap Rafah di Gaza selatan.

Baca juga : Sekjen PBB: Serangan Israel di Gaza Mengubah Wilayah Palestina Menjadi Neraka Kemanusiaan

Seorang jaksa kejahatan perang dan penulis “To Catch a Dictator” Reed Brody, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa langkah ini besar dan ICJ telah benar-benar mengambil peran untuk mengatasi kenyataan tragis di Jalur Gaza.

Sementara itu, pejabat senior Israel mengatakan tujuan perang di Rafah akan terus berlanjut meskipun ada perintah dari ICJ

Konsensus Israel di antara para menteri, serta perdana menteri, menyatakan bahwa ICJ anti-Semit dan mereka akan melanjutkan tujuan perang mereka.

Baca juga : Sekjen PBB: Timur Tengah dan Dunia Tidak Bisa Toleransi Lebih Banyak Perang

Mereka akan terus melanjutkan, seperti yang telah mereka katakan berkali-kali, untuk melenyapkan Hamas dari seluruh Jalur Gaza dan mengambil kembali mereka yang masih ditawan. Terdapat 125 tawanan yang masih berada di Jalur Gaza.

Anggota kabinet perang, Benny Gantz, mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk melanjutkan perang yang adil dan perlu serta mengembalikan mereka yang ditawan.

Para menteri sayap kanan, seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, menambahkan bahwa satu-satunya jawaban untuk mengatasi hal ini adalah dengan menyerbu dan menduduki Rafah.

Bezalel Smotrich, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, adalah orang pertama yang menanggapi perintah ICJ, dan dia mengatakan bahwa hal ini tidak hanya merugikan Israel tetapi juga merugikan orang-orang Yahudi.

Israel khawatir meskipun memiliki sekutu AS yang mendukung mereka. Konsensus internasional menyatakan bahwa Israel perlu menghentikan perang ini. (Aljazeera/fer)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat