visitaaponce.com

Lanjut Serang Rafah, Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir

Lanjut Serang Rafah, Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir
Peta area perbatasan Rafah, pembatas antara Mesir dan Gaza yang saat ini dikuasai Israel.(Dok. AFP)

PASUKAN Israel telah menguasai zona penyangga di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Serangan lanjutan itu, memberikan Israel otoritas penuh atas seluruh perbatasan darat wilayah Palestina.

Israel mengatakan perang kemungkinan akan berlangsung tujuh bulan lagi, dan militer Israel terus melakukan serangan mematikan di Rafah, Gaza selatan, meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ), untuk mengakhiri serangan terhadap kota tersebut. Seperti diketahui, Rafah menjadi tempat setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza sebelumnya mengungsi.

Dalam penjelasan yang disiarkan televisi, kepala juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel telah memperoleh kendali operasional akibat Koridor Philadelphia, dengan menggunakan nama sandi militer Israel untuk koridor sepanjang 14 km di sepanjang satu-satunya perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.

Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung

“Koridor Philadelphia berfungsi sebagai jalur oksigen bagi Hamas, yang biasa digunakan untuk menyelundupkan senjata ke wilayah Jalur Gaza,” kata Laksamana Muda Hagari.

Laksamana Muda Hagari tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan kendali operasional. Namun seorang pejabat militer Israel sebelumnya mengatakan ada sepatu bot Israel di tanah sepanjang bagian koridor.

Perbatasan dengan Mesir di sepanjang tepi selatan merupakan satu-satunya perbatasan darat Jalur Gaza yang sebelumnya tidak dikontrol langsung oleh Israel.

Baca juga : Mesir akan Dirikan Pusat Logistik Bantuan Kemanusiaan di Rafah

Sebelumnya pada 29 Mei, Israel mengirim tank untuk menyerang Rafah. Mereka pindah ke jantung kota Rafah untuk pertama kalinya pada 28 Mei.

ICJ mengatakan Israel belum menjelaskan bagaimana mereka akan menjaga keamanan pengungsi dari Rafah dan menyediakan makanan, air, dan obat-obatan. Keputusannya juga meminta Hamas untuk segera dan tanpa syarat melepaskan sandera yang diambil dari Israel pada 7 Oktober.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Majed Abu Ramadan mendesak Washington untuk menekan Israel agar membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan.

(Straits Times/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat