Amandel Membengkak, Infeksi Atau Tumor Kenali Risiko dengan Tepat
![Amandel Membengkak, Infeksi Atau Tumor? Kenali Risiko dengan Tepat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/6d19e66c9b6072fd392a98cafbb76cc7.jpg)
GANGGUAN radang amandel atau pembesaran amandel sering kali terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa. Pada umumnya, gejala radang amandel ini berupa sakit tenggorokan, demam, nyeri saat menelan, bengkak, dan kemerahan pada amandel serta terjadi pembesaran ukuran amandel. Namun, pembesaran tersebut sering kali sulit diartikan sebagai suatu infeksi atau justru berisiko pada sebuah tumor.
Dokter spesialis hidung tenggorok bedah kepala dan leher dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ika Dewi, mengatakan amandel merupakan jaringan lunak di bagian belakang mulut, tepatnya di kedua sisi tenggorokan. Jaringan lunak ini ialah bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk melawan virus dan bakteri yang masuk ke mulut.
"Jika terinfeksi, amandel akan menjadi bengkak sebagai respons untuk melawan virus atau bakteri yang masuk. Amandel bengkak ini sering disebut juga dengan istilah tonsilitis atau radang amandel akibat terserang virus, bakteri atau bisa juga karena faktor noninfeksi di antaranya tumor jinak dan ganas," ungkapnya dalam diskusi bertajuk Amandel Besar: Tumor atau Infeksi, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Ini Beda Amandel Membesar karena Infeksi dan karena Tumor
Lebih lanjut, Ika mengatakan pembesaran amandel tidak terjadi secara mendadak, tetapi secara perlahan sehingga tidak ada hubungan langsung atau sebab dan akibat antara infeksi berulang dan kejadian tumor amandel. "Tidak selalu pasien yang sering mengalami radang pada amandel artinya mengidap kanker atau keganasan ke depannya. Tapi perlu diwaspadai agar ukuran amandel tidak menutupi saluran mulut sehingga mengganggu aktivitas makan," jelasnya.
Untuk membedakan amandel dengan kategori infeksi dan tumor, bisa dilihat dari bentuk pembesaran. Disebutkan Ika bahwa pembesaran amandel karena infeksi biasa terjadi pada area kiri dan kanan dengan diikuti gejala demam, batuk, dan lainnya. Hal ini bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan dan antibiotik.
Jika amandel merupakan kategori tumor, biasanya ditandai dengan munculnya bisul di salah satu amandel. Jika itu terjadi, pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan lab untuk melihat peningkatan tanda tumor. "Kalau sudah mengarah pada tumor biasanya tidak bisa dikasih obat antibiotik dan anti radang. Tumor ganas harus dilakukan CT scan untuk memeriksa karsinoma, jenis stadium, dan apakah memengaruhi organ lainnya seperti hati dan paru-paru sehingga harus dioperasi," ungkapnya.
Selain itu, naiknya asam lambung atau refluks asam lambung yang merupakan faktor iritasi pada daerah tenggorok, termasuk amandel atau tonsil, juga menyebabkan terjadinya suatu peradangan. (H-2)
Terkini Lainnya
Tidak Semua Kasus Radang Amandel Harus Dioperasi
Pasien Meninggal Seusai Operasi Amandel di RS Bekasi, Ini Kata Kemenkes
5 Dokter Terlapor Kasus Malapraktek Alvaro Diperiksa Dinkes Bekasi
5 Fakta Radang Amandel yang Ternyata Menular
Radang Amandel Bisa Picu Gangguan Katup Jantung, Jika Sudah Komplikasi
Pembesaran Amandel Bisa Sebabkan Anak Terkena Radang Telinga
Dokter Bantah Micin Perburuk Radang Amandel
Kapan Amandel Membesar Perlu Dioperasi?
Ini Beda Amandel Membesar karena Infeksi dan karena Tumor
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap