Ini 4 Rekomendasi Menteri LHK Untuk Penanganan Banjir Sentani
![Ini 4 Rekomendasi Menteri LHK Untuk Penanganan Banjir Sentani](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/03/56855e43a89a4fb0a78e02aa134651a5.jpg)
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan pihaknya segera mengambil beberapa langkah strategis untuk penanganan bencana banjir bandang di Sentani, Papua.
Kementerian LHK akan mengirim tim Satgas penanganan bencana dan membentuk posko informasi.
"Mengatasi bencana banjir bandang agar tidak terjadi lagi, KLHK memberikan empat rekomendasi untuk segera diselesaikan," ungkapnya dalam Rapat Kerja di Komisi IV DPR, Jakarta, Selasa (19/3).
Baca juga : Para Pihak Sepakat Lakukan Rehabilitasi untuk Pulihkan Sentani
Empat rekomendasi tersebut, pertama, ialah pengembalian kawasan hutan sesuai dengan fungsinya. Kedua, diperlukan peninjauan ulang tata ruang berdasarkan pertimbangan pengurangan resiko bencana serta pengembangan adaptasi bencana.
Ketiga, internalisasi program rehabilitasi lahan daerah aliran sungai (DAS) ke dalam program tata ruang. Keempat, internalisasi program konservasi tanah dan air berupa saluran pembuangan air (SPA) di lahan pertanian dan permukiman untuk meningkatkan pengaturan sehingga menurunkan potensi longsor.
Selain itu, kementerian LHK juga akan meningkatkan alokasi rehabilitasi hutan dan lahan di Papua tahun ini dari semula 1.000 hektare menjadi 2.500 hektare.
Baca juga : Tingkatkan Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Air di Papua
Juga, akan dibangun sarana konservasi tanah dan air berupa dam penahan erosi (gully plug), serta dam pengendali dan saluran pembuangan air (SPA) di daerah pertanian masyarakat.
Menurut data KLHK, terdapat penggunaan lahan permukiman dan pertanian lahan kering campur pada daerah tangkapan air (DTA) di Sentani seluas 2.415 hektare.
"Curah hujan ekstrem menyebabkan debit aliran air menjadi tinggi. Air tidak mampu ditahan bendung alami yang berada di wilayah timur Sentani yang jebol ketika hujan ekstrem. Berdasarkan peta kerawanan banjir limpasan, sebagian besar daerah yang terimbas banjir merupakan daerah dengan potensi limpasan air yang tinggi dan ekstrem," tukas Menteri Siti memaparkan penyebab banjir. (OL-8)
Terkini Lainnya
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Pj Gubernur Jateng Ajak Pencegahan dan Inovasi Teknologi dalam Penanganan Bencana 2024
Mahasiswa Uncen Dilibatkan dalam Pelestarian CA Cycloop
Hari Ini, Jokowi Tengok Korban Banjir Sentani
Warga Keluhkan Danau Sentani Tercemar Bangkai Korban Banjir
BPBD: Korban Meninggal Banjir Bandang Jayapura 105 Jiwa
Wagub Papua Usulkan segera Lakukan Pemakaman Massal
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap