2 Tahun, DLH DKI Kumpulkan 53.603 Limbah Elektronik
![2 Tahun, DLH DKI Kumpulkan 53.603 Limbah Elektronik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/12/ad57f981fa6eaea5749e2c112be8e4e8.jpg)
DALAM waktu dua tahun, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah mengumpulkan sebanyak 53.603 limbah elektronik.
"Limbah itu dikumpulkan oleh Satuan Pelaksana serta dropbox yang diletakkan di kantor-kantor pemerintahan serta upaya jemput bola ke rumah-rumah warga," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan resminya, Rabu (11/12).
Pada 2018, ada sebanyak 37.039 unit limbah elektronik yang berhasil dikumpulkan dan terdiri dari 33.396 unit (209 kg) dari Satpel LH, 3.622 unit dari layanan dropbox serta 11 unit dari layanan jemput limbah.
Sementara pada 2019 ada sebanyak 16.574 unit limbah elektronik yang dikumpulkan terdiri dari 5.489 unit (11.352 kg) hasil pengumpulan oleh Satpel LH, 11.015 unit dari dropbox dan 70 unit dari layanan jemput limbah.
Limbah elektronik (e-waste) adalah barang atau peralatan elektrik dan elektronik yang sudah usang, sudah berakhir daur hidupnya dan tidak lagi memberikan nilai atau manfaat bagi pemilikinya.
Baca juga: Limbah Elektronik akan Dikelola
E-waste dapat bersumber dari rumah tangga dan juga hasil kegiatan usaha seperti dari perkantoran, sekolah, hotel, apartemen dan lain-lain.
"Mayoritas warga yang tinggal di perkotaan tidak bisa terlepas dari peralatan elektronik dan ada saatnya barang-barang elektronik tersebut tidak lagi berfungsi atau rusak atau sudah tidak diinginkan lagi oleh pemiliknya, sehingga potensi e-waste yang dihasilkan akan sangat tinggi," ungkap Andono.
Data tahun 2016 terdapat 44,7 juta ton e-waste di seluruh dunia atau setara dengan 4.500 menara Eifel. Angka tersebut terus menanjak 3-4% tiap tahunnya.
Dari data PBB 2018, prediksi pada tahun 2021 jumlah e-waste akan mencapai 52 juta ton. Yang belum banyak disadari oleh masyarakat pada umumnya adalah pada limbah elektronik tersebut tersimpan potensi bahaya yang berasal dari kandungan logam-logam berat didalamnya sehingga dapat mencemari lingkungan maupun ganggguan kesehatan manusia.
Karena adanya potensi tersebut, maka limbah elektronik tergolong dalam limbah berbahaya dan beracun (limbah B3). Oleh sebab itu, limbah elektronik/e-waste penanganannya tidak sama dengan sampah anorganik lainnya.
Selain itu, disinyalir banyak praktik-praktik salah dalam pengelolaan e-waste yang dilakukan pihak tertentu untuk mendapatkan logam-logam mulia yang berada di dalamnya. Hal ini menyebabkan potensi pencemaran lingkungan di wilayah DKI Jakarta, baik pencemaran air, udara maupun tanah.
"DLH melakukan pengelolaan limbah elektronik agar tidak mengurangi pencemaran lingkungan yang lebih parah," tuturnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Buang Limbah Sembarangan di Jakarta Terancam Sanksi Pidana
Wapres : Pengolahan Limbah Jadi Kunci Keberlanjutan Lingkungan
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Secara Ramah Lingkungan
Potensi Limbah Popok Indonesia, Lebih dari 3.000 Ton Per Hari
Pemprov DKI Janji Segera Cairkan Dana KJMU Senilai Rp9 Juta
Ormas Kuasai Lahan Parkir di Kawasan PRJ, Pemprov DKI Tak Bisa Berbuat Banyak
Pemprov DKI Siap Hadapi Penurunan Kualitas Udara
Pemprov DKI Ubah Aturan Bebas PBB Rumah di Bawah Rp2 Miliar
Meriahkan HUT Kota Jakarta, Inilah Daftar Dewan Juri DKJ Awards 2024
BPBD DKI Perkecil Dampak Banjr Rob di Pesisir Jakarta
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap