Cagar Budaya di Kampung Akuarium Jadi RTH
![Cagar Budaya di Kampung Akuarium Jadi RTH](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/08/583d5cfdf2237c0cd8c827e31ae6837a.jpg)
TIM Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta memastikan situs cagar budaya di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, tidak terganggu dengan adanya pembangunan rumah vertikal bagi penduduk setempat. Namun, situs di sana tidak dibuka untuk publik, tetapi ditutup dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala TSP DKI Bambang Eryudhawan mengatakan dalam pembahasan pembangunan Kampung Akuarium, pihaknya bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta sudah merekomendasikan situs tersebut agar dibuka ke publik untuk menjadi pembelajaran sejarah bagi warga. “Namun, rekomendasi itu tidak dilakukan,” ujarnya, kemarin.
Hal itu diakui Bambang bisa dipahami karena pembangunan Kampung Akuarium sepenuhnya berada di tangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, bukan Dinas Kebudayaan DKI. “Ini masalah administrasi dan birokrasi anggaran. Mungkin buat mereka ini nanti dulu, yang penting rumahnya dulu.”
Pelaksana Tugas Kepala DPRKP DKI Sarjoko mengatakan penutupan situs itu dilaku- kan berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kebudayaan DKI. Penutupan dilakukan dengan material pasir dan di atasnya digunakan sebagai RTH berupa taman. “Intinya, bekas galian studi ekskavasi ditutup kembali dengan material pasir dan lahan di atasnya dapat digunakan sebagai lahan terbuka hijau/ruang terbuka publik,” kata Sarjoko.
Ia membeberkan bahwa temuan benda-benda cagar budaya tersebut juga sudah didokumentasikan TACB dan TSP. Di sisi lain, imbuhnya, saat rumah vertikal bagi warga Kampung Akuarium selesai dibangun, Pemprov DKI juga berencana membuat galeri seni di lantai dasar rusun.
Situs cagar budaya di lokasi itu ialah reruntuhan laboratorium bernama Voor Onderzoek der Zee atau Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia- Belanda yang dibangun pada 1905 dan ditutup pada 1970.
Lahannya semula diserahkan kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kemudian menjadi milik Pemprov DKI. Di laboratorium itu, pertama kali dibangun akuarium di Indonesia. Pun lahan laboratorium yang dibiarkan menganggur sejak ditutup, kemudian ditempati warga dan akhirnya dikenal dengan nama Kampung Akuarium. (Put/J-2)
Terkini Lainnya
Anies Baswedan Senang Kembali ke Kampung Akuarium
Kampung Susun Akuarium Buka Dapur Umum Gratis untuk Relawan Kampanye Akbar 01
Tak Mau Anies Terseret Masalah, Warga Kampung Akuarium Copot Baliho Dukungan ke Amin
Delegasi U20 Berlin: Perjuangan Warga Kampung Susun Akuarium Impresif
Anies Ungkap Alasan Membawa Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN
Pemprov DKI Masih Lengkapi Fasilitas Kampung Akuarium
Swasta Bantu Pugar Cagar Budaya Pura Mangkunegaran Surakarta
Melibatkan Masyarakat dalam Memelihara Cagar Budaya
Revitalisasi Kawasan Candi Muarajambi Turut Berdayakan Masyarakat
Menyongsong Museum sebagai Ruang Publik Inovatif
Kemendikbud Ristek Luncurkan Indonesia Heritage Agency di Yogyakarta
Indonesian Heritage Agency Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap