visitaaponce.com

Covid-19 Kian Merajalela, DPRD Desak Anies Terapkan PSBB

Covid-19 Kian Merajalela, DPRD Desak Anies Terapkan PSBB
Ilustrasi(MI/ Andri Widiyanto)

KETUA Komisi A DPRD DKI, Mujiyono, mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) segera. Hal ini menyusul eskalasi kasus covid-19 di Jakarta yang makin tinggi. Penambahan kasus per 20 Juni mencapai 5.582. Angka kasus ini merupakan yang tertinggi selama pandemi ini.

“Iyalah, kalau perlu semi lockdown. Kalau lockdown saya nggak setuju karena sudah terlambat. Penerapan lockdown terlambat karena sudah menganggap covid-19 bukan momok yang menakutkan lagi,” kata Mujiyono, Senin (21/6).

Ia menambahkan, apabila PSBB dilakukan sebaiknya cukup untuk 14 hari namun dengan pengawasan yang ketat. Karena apabila dilakukan dalam waktu yang berkepanjangan akan berdampak pada pendapatan daerah yang semakin anjlok.

“Iya 14 hari saja, nggak usah lama-lama, kalau mau nurunin ya, tapi dengan segala resiko. Pasti kalau berkepengjangan pasti PAD makin jeblok lagi. Posisi DKI tidak bisa minta bantuan negara lain, bantuan keuangan negara lain kan ga bisa, yang bisa berhutang kan pemerintah pusat, DKI terimanya dari pusat,” tandasnya.

Sementara itu, saat ini DKI Jakarta tengah merasakan tingginya lajur penularan covid-19. Hal ini bisa dilihat dari Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta yang sudah mencapai 89% per 19 Juni 2021 ini. Dengan jumlah yang terpakai sebanyak 7.919 dari 8.924 tempat tidur yang tersedia.

Kemudian, untuk ruang ICU di Jakarta juga hamper mencapai puncaknya. Per 19 Juni sudah terisi 81% atau terpakai 963 dari 1.189 ruangan.

“Jika laju penularan tidak dapat ditekan maka fasilitas Kesehatan akan kolaps dan akan meningkatkan kematian,” pungkasnya.

Jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 3.030 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 30.142 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 474.029 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 435.982 dengan tingkat kesembuhan 92,0%, dan total 7.905 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7%.

"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 25,2%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,2%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," pungkasnya. (OL-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat