visitaaponce.com

Baru Diresmikan, Underpass Dewi Sartika Depok sudah Mulai Retak

Baru Diresmikan, Underpass Dewi Sartika Depok sudah Mulai Retak
Pekerja berjalan di Underpass Dewi Sartika saat akan diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Depok, Selasa (17/1).(MI/M Irfan)

BELUM genap sebulan diresmikan, underpass Dewi Sartika yang  menghubungkan Jalan Kartini, Jalan Margonda, Jalan Siliwangi, dan Jalan Sawangan, Depok, yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah mulai retak.

Proyek underpass yang menelan biaya Rp108,6 miliar dari APBD Jabar dan diresmikan Selasa (17/1) mulai mengalami keretakan di beberapa bagian.

Bagian-bagian yang retak terdapat pada dinding underpass dan beberapa titik lainnya, ditambah beberapa item yang belum rampung pekerjaannya.

"Sangat disayangkan, proyek underpass Dewi Sartika sebesar Rp108,6 miliar sudah ada yang retak atau bisa dikatakan rusak, dan ada juga bagian yang belum dicat pada sisi trotoar jalan atasnya, semoga tidak banyak bagian yang retak," kata Rido, warga Depok yang tinggal tidak jauh dari underpass, Rabu (1/2).

Ia mengatakan proyek underpass itu belum waktunya mengalami kerusakan lantaran anggaran yang digunakan membangun jalan bawah tanah itu terbilang fantastis yakni Rp108, 6 miliar.

"Saya berharap keberadaan underpass yang bertujuan mengatasi kemacetan di Jalan Dewi Sartika itu bisa eksis sampai selama-lamanya," katanya.

Memang, kata dia, pihak pelaksana masih terikat kontrak sampai 180 hari atau 6 bulan memperbaiki bagian proyek yang retak-retak tersebut.

Meski demikian, sambung dia, masyarakat khususnya yang sehari-hari melintas di Dewi Sartika tetap bersyukur karena dengan underpass itu bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

"Adanya underpass, ekonomi pedagang yang berjualan telah mulai terlihat peningkatan jika dibandingkan dengan ketika underpass belum dibangun," ucapnya.

Senada, warga Depok lainnya, Manto, mengatakan underpass bermanfaat bagi semua pihak khususnya pengguna transportasi. Karena jalan yang tadinya macet kini telah lancar.


Baca juga: Dinas SDA Tegaskan Pembebasan Lahan Sodetan Kali Ciliwung Wewenang Pusat


"Dengan underpass ini saya tidak terlambat lagi ke kantor bahkan sudah bisa atur waktu berangkat kerja. Semoga underpass ini dapat bermanfaat bagi kita semua, melancarkan semuanya dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Kota Depok," ungkapnya.

Adapun keberadaan underpass yang mulai retak-retak tersebut, dia berharap agar segera diperbaiki sehingga tidak bertambah parah.

"Masak baru tanggal 17 Januari diresmikan oleh gubernur sudah mengalami retak-retak," katanya heran.

Ia juga berharap, underpass tersebut tidak dijadikan tempat tongkrongan para remaja.

"Sejak diresmikannya underpass saya lihat banyak remaja nongkrong. Jadi itu harus ditertibkan," harapnya.

Ia pun meminta kepada Dinas Perhubungan Kota Depok agar kawasan tersebut disterilkan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Terkait ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok Marbudiantono mengatakan akan menempatkan anak buahnya ke underpass untuk memantau situasi.

"Kita akan pantau dan lihat situasi di sana, kalau ada orang nongkrong dan mengganggu lalu lintas akan kita tertibkan," ucapnya.

Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi Jabar merealisasikan  pembangunan underpass di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Pancoran Mas, dengan panjang 470 meter. Pembangunan tersebut, menggunakan APBD Provinsi senilai Rp108,6 miliar.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang langsung meresmikan underpass Dewi Sartika mengatakan, proyek underpass merupakan sebuah proyek yang bisa meningkatkan nama Kota Depok. Proyek underpass Dewi Sartika dikerjakan awal 2022 dan selesai diresmikan pada 17 Januari 2023. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat