visitaaponce.com

Permudah Masyarakat, Stasiun LRT Jabodebek Terintegrasi Dengan Moda Lainnya

Permudah Masyarakat, Stasiun LRT Jabodebek Terintegrasi Dengan Moda Lainnya
Petugas berada di pintu peron Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta.(MI/USMAN ISKANDAR)

MENJELANG beroperasinya LRT Jabodebek, Juli 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan berbagai pihak terus mempersiapkan konektivitas dengan moda transportasi lain di seluruh stasiun LRT Jabodebek. 

Konektivitas di seluruh stasiun LRT Jabodebek ini terus dimatangkan seiring dengan perkembangan pengerjaan proyek LRT Jabodebek, yang saat ini progressnya sudah mencapai 91,53%.

Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan kemudahan konektivitas merupakan aspek penting dan pertimbangan besar bagi masyarakat untuk memilih transportasi umum.

Baca juga: Pj Gubernur Heru Dukung Pembangunan Fisik Permudah Mobilitas Warga

“Selain dari sisi operasional, mempersiapkan konektivitas dengan moda transportasi lain sangat penting dilakukan untuk mempermudah masyarakat melanjutkan perjalannya setelah tiba di stasiun LRT Jabodebek,” ujar Kuswardojo dalam keterangan resmi, Senin (17/4).

Konektivitas dengan moda transportasi lain hadir di seluruh stasiun LRT Jabodebek yang berjumlah 18 stasiun. Mulai dari Stasiun Dukuh Atas yang terkoneksi dengan Commuterline, MRT Jakarta, KA Bandara, serta Transjakarta BRT. 

Stasiun Setiabudi, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Kuningan, Stasiun Pancoran, Stasiun Ciliwung, Stasiun Cawang, dan Stasiun TMII yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT. 

Baca juga: Transjakarta-LRT Jabodebek Integerasikan Prasarana

Stasiun Cikoko yang terkoneksi dengan Commuterline, Transjakarta BRT, dan Mikrotrans. Serta Stasiun Halim yang terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Adapula stasiun yang terkoneksi dengan terminal, yakni Stasiun Kampung Rambutan dimana terdapat koneksi dengan Terminal Kampung Rambutan, Transjakarta BRT, serta Mikrotrans. 

Selanjutnya ada Stasiun Ciracas dan Stasiun Jatibening Baru yang terkoneksi dengan Mikrotrans. Ada juga Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Cikunir 2 yang terkoneksi dengan Angkutan Kota. 

Stasiun Bekasi Barat dan Stasiun Jati Mulya yang terhubung dengan Transjakarta BRT, Trans Patriot, dan Angkutan Kota. Serta yang terakhir Stasiun Harjamukti yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT dan Mikrotrans.

Adanya konektivitas antar moda ini merupakan kolaborasi baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta pihak Swasta.

“Diharapkan dengan terhubungnya seluruh stasiun LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain dapat mempermudah masyarakat dalam bermobilisasi dan LRT Jabodebek menjadi pilihan transportasi baru bagi masyarkat,” tutup Kuswardojo.

Sementara itu, di Terminal Kampung Rambutan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membangun kantong parkir atau 'park and ride' yang disediakan untuk mempermudah masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum menuju pusat kota.

Masyarakat bisa memarkirkan kendaraannya di 'park and ride' Terminal Kampung Rambutan dan meneruskan perjalanannya menggunakan angkutan umum yang tersedia seperti TransJakarta hingga LRT Jabodebek.

"Ya jadi memang pihak LRT Jabodebek sudah menyediakan 'ramp' atau akses naik turun penumpang di Terminal Kampung Rambutan. Maka dari itu kami juga menyediakan 'park and ride'," ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi.

Di sisi lain, ia sudah merencanakan untuk merevitalisasi Terminal Kampung Rambutan. 

Selain untuk memodernisasi terminal yang sudah digunakan sejak 1992 itu, Dishub DKI juga berencana mengintegrasikan layanan pendukung bagi masyarakat agar mudah saat berpindah moda ke LRT Jabodebek.

"Ya rencana untuk itu sudah ada melalui revitalisasi. Tapi untuk sementara harus ditunda karena kemampuan fiskal APBD DKI yang terkoreksi akibat pandemi," imbuhnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat