Harga Cabai Tinggi, Pemprov DKI Belum Lakukan Operasi Pasar
![Harga Cabai Tinggi, Pemprov DKI Belum Lakukan Operasi Pasar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/61619fcc9671a0d358238796ad6d9965.jpg)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta belum berniat melakukan operasi pasar terkait tingginya harga cabai di pasar saat ini. Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, Pemprov DKI secara intensif berkoordinasi dengan daerah-daerah yang memiliki surplus pasokan cabai.
"Kita punya program rutin terkait dengan kerja sama daerah," ungkap Sri ditemui di Jakarta, Rabu (6/12).
Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan daerah-daerah yang memiliki surplus cabai agar stok surplus tersebut dapat dipasok ke Jakarta. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait antisipasi kenaikan harga cabai.
Baca juga : DPRD DKI Minta Eksekutif Segera Tangani Kenaikan Harga Cabai
Sebab, kenaikan harga cabai di Jakarta dapat berkontribusi pada inflasi. Di sisi lain, inflasi di Jakarta juga berkontribusi cukup besar terhadap inflasi nasional sehingga penanganan atas kenaikan harga pangan harus segera dilakukan.
Baca juga : Mendagri Perintahkan Kepala Daerah Kendalikan Harga Cabai Merah
"Kami juga koordinasi dengan Kemendag. Tapi bila diperlukan kita segera turun ya kita turun (operasi pasar)," tandasnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta meminta eksekutif segera bergerak menanggapi lonjakan harga cabai di pasaran.
Upaya yang dilakukan yakni mengintervensi dengan menggelar operasi pasar demi stabilisasi harga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Suhud Alynudin mengatakan, operasi pasar sangat diperlukan.
Pasalnya harga cabai keriting kini meroket dari Rp43 ribu per kilo pada Oktober 2023 kini mencapai Rp94 ribu perkilo, sedangkan cabai rawit merah dari Rp65 ribu menjadi Rp120 ribu per kilo sesuai infopangan.jakarta.go.id.
“Pemerintah harus melakukan intervensi untuk menurunkan harga cabai, salah satunya bisa melakukan operasi pasar agar harga cabai bisa turun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/12).
Menurutnya, kenaikan harga terjadi karena Pemprov DKI dinilai gagal menjaga rantai distribusi dan tidak adanya kesiapan dalam menghadapi momen tertentu.
“Ini terjadi karena pemerintah gagal memangkas rantai pasok cabai dan mengatur pola tanam pertanian nasional, sehingga ketika terjadi situasi hambatan produksi, tidak ada proteksi harga pangan untuk melindungi masyarakat,” ucapnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Perempuan Ditelan Ular Piton Sepanjang Lima Meter di Sidrap
Harga Cabai Merangkak Naik Jelang Idul Adha
Kawasan Hortikultura 10 Ribu Hektare Tersebar di 13 Kabupaten
H+3 Lebaran, Bawang dan Cabai Langka di Pasar Tradisional Depok
Hari H Lebaran, Harga Cabai Turun Drastis
Harga Cabai di Berbagai Daerah Meroket Jelang Idul Adha
Harga Bawang dan cabai Merah Alami Kenaikan
Pemkab Cirebon Waspadai Inflasi Akibat Harga Cabai
Permintaan Cabai dari Palu ke IKN Meningkat
Harga Semua Jenis Cabai di Pasar Tradisional di Depok Jelang Idul Fitri 2024 Kian Melambung Tinggi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap