visitaaponce.com

Ini Kronologi Ayah Banting Anak hingga Tewas dari Sang Ibu

Ini Kronologi Ayah Banting Anak hingga Tewas dari Sang Ibu
Halimah mengungkapkan kronologi saat sang suami membanting anaknya hingga tewas.(Metro TV)

HALIMAH, 42, mengungkapkan kronologi suaminya U, 44, membanting anaknya K,10, hingga tewas. Kasus ini berawal ketika sang anak mengendarai sepeda dan melindas anak tetangga.

"Sampai berdarah gitu karena posisi kencang gitu. Anak saya kalau naik sepeda emang suka gitu karena dia hiperaktif," kata Halimah kepada wartawan dikutip Sabtu (16/12).

Peristiwa itu disampaikan tetangga kepada U. Pelaku keluar rumah dan mencari anaknya. Kemudian, setiba di gang 4 tak jauh dari rumahnya yang berada di Jalan Muara Baru, gang 5, RT 22/017, Penjaringan, Jakarta Utara, U menerima penyampaian dari orangtua anak yang terlindas untuk tidak seperti itu lagi mengendarai sepeda.

Baca juga: Jadi Tersangka, Ayah Banting Anak Hingga Tewas di Jakut Ditahan

"Pas jam 2 (14.00 WIB), istirahat tidur keberisikan dia (suaminya) langsung bangun. Mungkin karena keberisikan dan di rumah enggak ada apa-apa perut kosong jadinya dia kesal langsung anaknya dibanting gitu," ujar Halimah.

Dia meyebut para tetangga mengetahui aksi kejam suaminya. Namun, cuma menonton. Ketika sang anak yang dibanting diangkat terlihat ada darah keluar dari mulut dan hidung.

Baca juga: KPAI Sebut Posisi Anak dalam Keluarga Masih Terancam

Halimah tidak melihat secara langsung lantaran sedang tidak ada di rumah. Namun, dia mengetahui informasi bahwa anaknya usai dibanting mengeluarkan darah dan busa dari mulut.

"Terus tetangga yang depan juga bilang harus buru-buru dibawa rumah sakit. Ternyata pas sampai rumah sakit sudah enggak ada," tutur Halimah.

K mulanya dibawa ke Puskesmas Teluk Gong dan dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Setelah dinyatakan tewas, Halimah mengaku disuruh ke Polsek dan Polres Jakarta Utara.

Dia mengaku sempat berkomunikasi dengan suami saat mengambil data-data ke rumah. Maka itu, dia mengetahui kejadian tragis itu. Sang suami bercerita tentang penyebab dia emosi.

"Cuma cerita kejadian itu saja sama ada omongan (dari tetangga) yang anaknya dilindes itu, jadi dia emosi. Waktu ngurus data-data itu dia minta maaf ke saya," ungkapnya.

Sang suami disebut sudah mengetahui sang buah hati K tewas. Kini, ayah yang tega membunuh anaknya itu berada di Mapolres Jakarta Utara.

Peristiwa seorang anak berusia 10 tahun berinisial K, tewas usai dibanting ayah kandungnya, U, 44 ini terjadi tak jauh dari kediamannya di Jalan Muara Baru, gang 5, RT 22/017, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan rekaman CCTV yang berada di lokasi, tampak jelas pelaku memukul dan membanting korban.

Hasil autopsi jenazah K, diketahui korban tewas lantaran rusaknya jaringan otak. Petugas menemukan kekerasan tumpul di dahi kiri yang mematahkan tulang tengkorak serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak sebelah kiri.

Ditemukan juga luka terbuka di bagian wajah. Serta ada luka di bagian tubuh gerak atas dan gerak bawah. Posisi pada saat di banting, tangan kemudian kaki mengalami cedera luka tumpul. Motif kekerasan karena emosi dan malu ditegur tetangga.

Pelaku diketahui bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Muara Baru. Sementara korban, sudah sejak lama putus sekolah. Korban merupakan anak ketiga dari empat bersaudara

U telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Mapolres Metro Jakarta Utara. Pelaku dijerat Pasal 44 Ayat 3 Undang-Undang terkait Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat