visitaaponce.com

Prihatin Tawuran Remaja Marak di Tangerang, 4 Tewas dan 19 Terluka

Prihatin! Tawuran Remaja Marak di Tangerang, 4 Tewas dan 19 Terluka  
Ilustrasi(MI/Irfan)

TAWURAN antarremaja di Kota Tangerang, Provinsi Banten, semakin marak. Terbukti dengan meningkatnya kasus tersebut yang tercatat sebanyak 19 kali dan menyebabkan empat orang meninggal dunia serta 19 lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, dalam keterangan akhir tahun 2023, Jumat (29/12) sore.

Kapolres menjelaskan, dari 2.800 an kasus yang terjadi di Kota Tangerang, yang meningkat dan menonjol adalah tawuran antarremaja.

Baca juga : Terlibat Tawuran, 10 Pelajar DKI Dicabut KJP-nya

Bila dibandingkan dari tahun sebelumnya (2022) yang hanya 14 kasus, pada tahun 2023 meningkat menjadi 19 kasus.

Dari kasus itu, sambung Kapolres, yang tercatat meninggal dunia pada tahun 2022 sebanyak 5 orang, kemudian pada tahun 2003 menurun menjadi empat orang. 

Baca juga : 19 Pelaku Tawuran Johar Baru Dihukum Mencuci Kaki Orang Tua

Sedangkan yang luka-luka, dari delapan orang menjadi 19 orang. "Dalam Kasus itu 83 orang diantaranya diproses secara hukum karena terbukti membawa sajam dan melukai korbannya," ujar Kapolres.

Sementara sekira 300-an orang lebih yang kedapatan berada di lokasi saat tawuran diamankan dan diberi pembinaan sebelum dipulangkan ke orang tuanya masing-masing.

Ditanya soal program Polres Metro Tangerang Kota yang melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah untuk mengantisipasi terjadinya tawuran, Kapolres menjelaskan program tersebut masih rutin dilakukan.

Bahkan, pihaknya pernah mengumpulkan sekira 700 siswa di lapangan Benteng Reborn, Kota Tangerang untuk melakukan deklarasi damai dan membentuk satgas sekolah yang beranggotakan beberapa siswa di sekolah tersebut.

Namun demikian lanjut Kapolres, dengan adanya media sosial (Medsos) pergerakan siswa-siswa itu sulit di pantau.

Mayoritas diantara mereka sebelum tawuran janjian terlebih dahulu lewat Medsos. Bahkan ada pula yang merekam untuk divideokan peristiwa tersebut untuk diunggah hingga viral.

karenanya, Kapolres beharap adanya peran aktif para orang tua dan sekolah untuk membatasi anak-anaknya bermain Medsos.

"Kami harap orang tua maupun sekolah agar lebih aktif memperhatikan permainan Medsos anak-anaknya," papar Kapolres. (Z-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat