visitaaponce.com

Perjuangan Kandas, Murid SDN Pondok Cina 1 Depok Terpaksa KBM di Gedung Baru

Perjuangan Kandas, Murid SDN Pondok Cina 1 Depok Terpaksa KBM di Gedung Baru
Aksi unjuk rasa orang tua murid SDN Pondok Cina 1 Depok(Antara)

PERJUANGAN ratusan orang tua murid memperjuangkan anak-anaknya agar tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di eks sekolah dasar negeri (SDN) Pondok Cina 1, Jalan Margonda Raya, Kilometer 4,5, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) kandas.

Mereka tidak punya pilihan lain kecuali harus mengikuti Pemerintah Kota Depok. Yakni, pindah KBM ke gedung baru yang difasilitasi oleh pemerintah di bekas SDN Pondok Cina 5.

Anggota Tim hukum dan advokasi orang tua murid SDN Pondok Cina 1, Icuk Pramana Putra menuturkan pada Senin (8/1/2024) ratusan murid SDN Pondok Cina 1 telah KBM di gedung eks Pondok Cina 5 yang berjarak 500 meter dari eks SDN Pondok Cina 1 Jalan Margonda Raya Kilometer 4,5 Kelurahan Pondok Cina.

Baca juga : Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok Ingin Anaknya Tetap Sekolah di Margonda

Tetapi, sebelum KBM di gedung baru, kata Icuk ratusan murid dengan diantar orang tuanya sempat berdatangan ke SDN Pondok Cina 1. Setibanya disana, ratusan murid tidak bisa masuk ruangan karena pagar sekolah digembok dengan gembok besi.

" Sempat tegang dengan penjaga sekolah yang mengarahkan ke gedung baru. Daripada tidak KBM, ratusan orang tua murid akhirnya mengikuti saja, " ujar Icuk, Senin (8/1).

Baca juga : PTUN Tolak Gugatan atas Lahan SDN Pondok Cina 1 Beji Depok

Icuk yang juga calon legislatif PSI Kotak Depok itu, mengaku banyak dari orang tua mengeluh lantaran anak-anaknya harus bangun lebih pagi lantaran rumahnya jauh dari SDN baru.

Dalam sisi lain, jalan ke SDN baru kurang baik dan berliku tidak seperti jalan di eks SDN Pondok Cina 1.

" Ratusan orang tua murid telah berupaya melakukan penolakan relokasi dan digabungkan dengan SDN 5 karena jarak tempuhnya jauh.

" Kemudian tidak ada penjelasan pengosongan gedung SDN Pondok Cina 1 tersebut. Jika tujuannya untuk pembangunan Masjid sepertinya tidak mungkin. Karena sudah dibatalkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, " ucapnya tegas.

Menurut informasi sambung Icuk, awalnya eks SDN Pondok Cina 1 akan digunakan untuk pembangunan Masjid Raya. Dana pembangunannya dari APBD Provinsi Jawa Barat. " Sementara pembangunan Masjid telah dibatalkan Pemprov Jawa Barat, " tandas Icuk.

Icuk mengatakan dengan pembatalan ini otomatis eks SDN Pondok Cina 1 menjadi tidak bermanfaat lagi. " Berdasar dari inilah ratusan orang tua murid mengembalikan SDN ini untuk kawasan sarana pendidikan untuk SDN Pondok Cina 1, " paparnya.

Icuk menolak keras eks SDN Pondok Cina 1 itu

diubah menjadi pusat bisnis. Dimana SDN tersebut sejak berdiri 78 tahun lalu tepatnya tahun 1946 adalah untuk sarana pendidikan. " Jadi Pemerintah Kota Depok tak boleh semena-mena dan sesuka hati mengalihkannya sebagai pusat bisnis. Ini aset daerah untuk sarana pendidikan, " tukasnya.

Icuk meminta eks SDN tersebut dijadikan untuk penambahan SMPN. Dimana lulusan SDN Kota Depok tiap ajaran baru selalu tidak tertampung di SMPN yang ada di Kota Depok. " Ini juga sekaligus mengantisipasi maraknya percaloan yang terjadi saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB), " ungkapnya.

Mengkonter Icuk, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok Sutarno mengatakan langkah Pemerintah Kota Depok untuk memindahkan KBM SDN Pondok Cina 1 merupakan solusi mencerdaskan peserta didik.

" Selain tidak bising karena letak lokasinya berada dipingir jalan raya juga menghindari hal yang tidak diinginkan. Sebab kendaraan banyak yang melintasi jalan raya tersebut, dan ini berbeda dengan kawasan sekarang. Tidak bising dan lalu lintas tidak padat, " imbuhnya.

Dikatakan murid SDN Pondok Cina 1 ini seharusnya menempati gedung baru tahun ajaran (TA) 2024-2025. " Namun dimajukan di smester genap, karena bangunan sudah rampung 100 persen. Sebuah bangunan kalau tidak ditempati segera bisa menimbulkan kerusakan yang lebih cepat, " pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat