visitaaponce.com

Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar Bagi Warga Umum

Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar Bagi Warga Umum
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan vaksid covid-19 berbayar sudah berlaku di rumah sakit.(MI/Usman Iskandar)

VAKSIN covid-19 berbayar sudah berlaku di DKI Jakarta. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia menyatakan, vaksin covid-19 sama halnya dengan vaksin pilihan lainnya dapat ditemukan di rumah sakit (RS).

Puskesmas, lanjutnya, menyediakan vaksin covid-19 secara gratis hanya untuk warga yang termasuk dalam kriteria kelompok berisiko tinggi yang ditentukan Kementerian Kesehatan RI.

"Ya sudah mulai berlaku berbayar. Sama halnya seperti kita mau vaksin flu atau vaksin lainnya yang bukan vaksinasi dasar. Itu bisa ke RS. Kalau puskesmas hanya untuk warga yang masuk kriteria gratis," tutur Lies saat dihubungi, Minggu (14/1).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Depok Naik Lagi, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Prokes

Warga yang mendapatkan pengecualian vaksin covid-19 berbayar, antara lain tenaga kesehatan, lansia, orang dewasa dengan penyakit komorbid, ibu hamil, dan penderita autoimun.

Sementara itu, untuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas sudah bisa mendapatkan vaksin covid-19 seperti yang sudah pernah diprogramkan saat pandemi covid-19 berlangsung pada 2021. Namun,  saat ini ketersediaan jenis vaksin covid-19 bagi anak-anak usia di atas 6 tahun masih harus dipastikan terlebih dulu.

Baca juga: Biaya Vaksin Covid-19 Berbayar Diatur oleh Masing-Masing Faskes

"Kan kalau untuk anak-anak itu vaksinnya hanya merek tertentu ya. Jadi harus dipastikan dulu di RS yang dituju stoknya ada atau tidak. Kalau ada, silakan memvaksin anaknya," jelas Lies.

Ia pun mengimbau bagi warga untuk melakukan vaksinasi covid-19. Meskipun tidak diwajibkan, vaksin covid-19 dapat mencegah perburukan gejala terutama pada lansia serta warga dengan penyakit komorbid.

"Mutasi virusnya akan tetap ada karena memang itulah sifat virus. Yang kita harapkan adalah tidak muncul varian yang seperti Delta yang terjadi di 2020," tutupnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat