visitaaponce.com

DPKP Depok Marahi Satpam yang Melarang Wartawan Meliput Peristiwa Kebakaran

DPKP Depok Marahi Satpam yang Melarang Wartawan Meliput Peristiwa Kebakaran
Ilustrasi kebakaran(Dok.MI)

DINAS Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok berkilah tidak memerintahkan satpam menghadang, memeriksa, menginterogasi, serta melarang wartawan melakukan peliputan peristiwa kebakaran di Kantor DPKP.

DPKP mengaku pihaknya hanya memerintahkan satpam untuk memberi buku tamu kepada pengunjung untuk diisi.

"Kami tidak melarang tamu berkunjung atau wawancara dengan kami. Ini kesalahan anak buah (Satpam). Satpam rupanya belum bisa menerjemahkan arahan dari atasan," ungkap Sekretaris DPKP Kota Depok Anton Tofani Muharram kepada Media Indonesia, Rabu (24/1) sore di sela klarifikasi di kantornya.

Baca juga: Wartawan Dilarang Meliput Peristiwa Kebakaran di Depok

Namun Anton mengaku dirinya dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Adnan Mahyudin membuat kesepakatan. Bagi tamu yang berkunjung ke DPKP agar mengisi buku tamu dan menuliskan identitas, pekerjaan, serta bertemu dengan pejabat siapa dan menjelaskan maksud tujuan.

"Kesepakatan ini kami terbitkan agar tamu tidak semena-mena masuk ruang pejabat, karena dengan kehadiran tamu-tamu itu membuat kami tidak konsentrasi kerja," kata Anton.

Baca juga: 

Rekonstruksi pembunuhan dan pemerkosaan mahasiswi di Depok.

Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi di Depok Tampilkan 30 Adegan

Anton menambahkan dirinya akan mengumpulkan anak buah untuk ditatar. "Besok (Kamis) ini saya akan panggil dan kumpulkan seluruh staf DPKP untuk ditatar serta diberikan arahan sehingga peristiwa serupa tidak terulang, " katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Adnan Mahyudin mengatakan sejak dirinya menjadi Kepala Dinas di DPKP bulan lalu sering kali melihat tamu-tamu masuk ke ruangan tanpa setahu pejabat.

Di DPKP banyak barang inventaris yang harus kami pertanggungjawabkan seperti peralatan pemadaman. "Inilah alasan supaya tamu-tamu mengisi daftar tamu," kata Adnan.

Sisi lain, kata Adnan pihaknya merasa terganggu juga dengan perilaku pengunjung.

"Sejak menjadi Kepala Dinas di DPKP, ada beberapa pengunjung tidak ketuk pintu lebih dulu. Tamu tersebut juga langsung masuk," imbuhnya.

Tamu-tamu yang sering nyelonong masuk ke ruang pejabat yakni antara lain orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan dan orang yang mengaku-ngaku sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Inilah salah satu tujuan agar kami nyaman bekerja," tukas Adnan.

Sebagaimana diwartakan, satpam DPKP menghadang wartawan di pagar masuk Kantor DPKP. Tak hanya menghadang, satpam-satpam tersebut juga menginterogasi serta melarang bertemu pejabat DPKP. 

"Tidak boleh ini perintah atasan. Kami melakukan pelarangan atas perintah dari atasan," ujar salah satu satpam (KG/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat