Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi di Depok Tampilkan 30 Adegan
![Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi di Depok Tampilkan 30 Adegan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/d15c0f99b7619ef308fe9a2c8e389d39.jpg)
PROSES rekonstruksi kasus pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi berinisial KRA (20) di Depok oleh Argiyan Arbirama (20) menampilkan sebanyak 30 adegan. Rekonstruksi tersebut dilakukan di tempat kejadian perkara, yakni sebuah kontrakan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
“Rekonstruksi hari ini, kami dari Subdit Jatanras dibantu Polres depok dan Polsek Sukmajaya, dimulai dari jam 10 sampai jam 10.30 selesai. Yang tadinya 25 adegan namun dalam pelaksanaannya menjadi 30 adegan,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan, Selasa (23/1).
Menurut Rovan, penambahan lima adegan tersebut terjadi karena di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka Argiyan hanya menerangkan 25 adegan. Namun, pada saat proses rekonstruksi ada beberapa adegan yang diingat oleh tersangka.
Adapun tambahan lima adegan tersebut, kata Rovan, semuanya terjadi di kamar pelaku. Kelimanya merupakan adegan pada saat pelaku ingin memperkosa korban.
Baca juga: Polisi Temukan Banyak Video Porno di Ponsel Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok
“Adegan yang tambahan itu pada saat pemerkosaan di kamar dari kamar pelaku. Semuanya di situ (di kamar pelaku),” ujar Rovan.
Lebih lanjut, Rovan menjelaskan bahwa motif tersangka Argiyan melakukan pembunuhan karena ingin berhubungan badan dengan korban. Namun, korban menolak ajakan pelaku dan berupaya memberikan perlawanan dengan berteriak. Kemudian pelaku langsung mencekik leher korban hingga lemas dan melucuti pakaian korban dan memperkosanya.
“Untuk motif yang terbentuk dalam rekonstruksi yaitu pelaku pada mula ingin berhubungan dengan korban,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, Rovan mengatakan, korban masih bergerak atau masih bernafas pada saat pelaku meninggalkan rumah untuk melarikan diri. Sebelum itu, pelaku sempat mengabarkan kepada ibunya jika di kamarnya ada seorang perempuan yang terikat. Kemudian pada saat ibu pelaku tiba di rumah didapati kondisi korban sudah meninggal dunia.
Baca juga: Mahasiswi yang Tewas di Depok Sempat Diperkosa Sebelum Meninggal
“Jadi saat meninggalkan korban menurut keterangan pelaku korban masih bergerak dan pelaku menghubungi ibunya memberitahukan bahwa ada korban yang diikat di rumah,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Pelaku pembunuhan seorang mahasiswi yang jasadnya ditemukan di rumah kontrakan di Sukmajaya, Depok akhirnya berhasil ditangkap. Pelaku yang berinisial AA itu ditangkap di Pekalongan, Jawa tengah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Depok. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.
"Betul, Subdit Jatanras Ditreskrimum telah berhasil mengamankan tersangka pelaku pembunuhan di Depok. Ditangkap beberapa waktu yang lalu di daerah Pekalongan saat ini pelaku dalam perjalanan ke Mapolda untuk dilakukan pemeriksaan," kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (19/1).
Diketahui dalam kasus tersebut, korban adalah perempuan berinisal KRA (20). Korban adalah mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok.
Terkini Lainnya
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Pelaku Mutilasi di Garut Terancam Hukuman Mati
Pegawai PT KAI Bunuh Istri karena Cemburu
Dipotong Jadi 12, Pelaku Mutilasi di Garut Juga Makan Mentah-mentah Sebagian Daging Korban
Kakak Beradik di Jakarta Timur Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Ayah Kandung
Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Warga Mesir Divonis 10 Tahun Bui
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Polri Menolak Permintaan Gelar Perkara Khusus dari Pihak Pegi Setiawan
Polisi Tangkap 4 Orang Pemuda yang Diduga Perkosa Pelajar secara Bergilir di Garut
Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ajukan 3 Surat Permintaan Gelar Perkara Khusus ke Bareskrim Polri
Polres Tulang Bawang Ciduk Buronan Kasus Pemerkosaan Remaja 12 Tahun
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap