visitaaponce.com

Satpol PP DKI Bakal Intensifkan PatroliCegah Tawuran Pemuda

Satpol PP DKI Bakal Intensifkan Patroli Cegah Tawuran Pemuda
Ilustrasi(MI/Moh Irfan)

KEPALA Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, mengatakan patroli akan diintensifkan guna mencegah terjadinya tawuran, khususnya menjelang Pemilu 2024.

"Sekarang tetap berjalan tapi paling tidak patroli rutin tetap berjalan. Ya patroli rutin tetap berjalan," ujar Arifin ditemui di Balai Kota, Selasa (30/1).

Patroli akan lebih diintensifkan jelang Pemilu untuk menjaga kondusifitas di tengah masyarakat. Hal ini untuk mencegah terjadinya gesekan atau konflik horizontal yang dipengaruhi oleh panasnya tensi pesta demokrasi.

Baca juga : Karena saling Ejek, Tawuran Antarwarga Pecah di Bassura Jakarta Timur

Di sisi lain, Arifin mengimbau agar seluruh pihak dapat bersinergi untuk mencegah terjadinya tawuran. Tawuran tidak bisa dicegah hanya oleh aparat penegak hukum.

"Ya tawuran kan bukan tanggung jawabnya bukan ada di apakah satuan keamanan di kepolisian ataupun Satpol PP. Tawuran itu, semua punya tanggung jawab para orang tua, remaja, semuanya ya," tuturnya.

Baca juga : 21 TPS Pemilu Sangat Rawan Ada di Jakarta, Cek Lokasinya

Ia mengimbau seluruh aparat, SKPD, dan UKPD terkait di wilayah mampu menjaga ketahanan sosial lingkungan masyarakat demi mencegah tawuran.

"Jadi di situ harusnya membangun ketahanan lingkungan untuk keamanan bersama. Semua pihak yang ada di lingkungan itu juga ikut harus menjaga dan bertanggungjawab untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman," tuturnya.

Pencegahan tawuran di zaman kolonial

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Lisman Manurung mengatakan, Pemprov DKI dapat meniru kebijakan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda di era kolonialisme.

Saat itu, Hindia Belanda meriset lingkungan anak-anak pribumi dan akhirnya membuat lapangan olahraga di tiap sekolah. Tujuannya agar anak-anak dan pemuda bisa menyalurkan minat dan bakat di jalur olahraga serta mengurangi gesekan di antara mereka.

"Jam istirahat digunakan total untuk olahraga, juga hari Sabtu. APBN kita 20% untuk pendidikan. Para perancang pendidikan perlu bertandang ke Belanda untuk mengetahui konsep-konsep mereka dahulu waktu menjajah nusantara," katanya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat