visitaaponce.com

Cegah Aksi Begal Siang Hari, Pengamat Polisi Harus Tingkatkan Patroli di Lokasi Rawan

Cegah Aksi Begal Siang Hari, Pengamat: Polisi Harus Tingkatkan Patroli di Lokasi Rawan
Ilustrasi.(Medcom)

SOSIOLOG kriminalitas Universitas Gadjah Mada, Soeprapto menilai maraknya kejadian pembegalan disebabkan karena banyak masyarakat yang beraktivitas pada siang hari menggunakan perhiasan atau barang tertentu yang bisa memancing pelaku kejahatan beraksi.

"Bahkan, pembegalan ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang yang penampilannya biasa-biasa saja," kata Soeprapto merespons insiden yang menimpa seorang perempuan berinisial RS di depan Halte Trans-Jakarta Cempaka Putih, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Jumat (23/2) pukul 16.30 WIB.

Selain itu, lanjut dia, kesibukan masyarakat yang sangat kompleks juga jadi pemicu terjadinya kejahatan jalanan di siang hari. Hal itu karena kontrol sosial dari masyarakat sendiri saat ini sudah mulai melemah.

Baca juga : Penumpang Trans-Jakarta Korban Begal di Cempaka Putih Minta Polisi Ungkap Kasus

"Kontrol sosial masyarakat saat ini sudah mulai melemah, karena masing-masing anggota masyarakat berusaha mengejar kepentingannya. Dengan demikian kesempatan bagi pelaku kejahatan jalanan menjadi semakin meluas," ujarnya.

Oleh karena itu, Soeprapto mengingatkan agar pihak kepolisian dapat bertindak tegas dan meningkatkan intensitas partrolinya di tempat-tempat yang rawan terjadinya kejahatan jalanan.

Selain itu, pihak kepolisian juga dapat memaksimalkan fungsi CCTV di berbagai tempat yang rawan kejahatan jalanan agar kejadian-kejadian yang dapat merugikan masyarakat tersebut tidak terus terjadi.

Baca juga : Begal Bersenjata Tajam Ancam Seorang Perempuan di Cempaka Putih

"Penting juga melibatkan anggota masyarakat untuk ikut andil dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan melalui langkah-langkan berani lapor, berani menjadi saksi, dan mampu mengumpulkan barang bukti," katanya.

Kasus begal pada siang hari marak terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir. Sering kali aksi pembegalan tersebut disertai dengan tindak kekerasan dan penganiayaan hingga mengakibatkan korban cedera seumur hidup, bahkan meninggal dunia.

Seusai menjalani pemeriksaan di Kantor Polsek Cempaka Putih, Selasa (27/2) siang, RS menuturkan insiden tersebut terjadi sangat cepat. Kala itu korban baru saja turun dari Bus Trans-Jakarta jurusan Tanjung Priok-PGC.

"Itu motor pelaku naik trotoar dan langsung mengancam saya. Yang bawa motor pakai helm, satu lagi yang dibonceng dengan senjata tajam tidak pakai helm. Saya harap pelaku bisa segera ditangkap," ujar RS.

Selain RS, peristiwa serupa juga menimpa seorang pria di Koja, Jakarta Utara, pada pertengahan Juli 2023. Aksi kejahatan yang dilakukan dua pria di atas sepeda motor ini kemudian viral. Warganet pun heran karena pelaku nekat beraksi di siang hari dengan menenteng senjata tajam. (J-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat