visitaaponce.com

Beras Premium dan Sania Kosong di Ritel Pasar Tradisional Depok

Beras Premium dan Sania Kosong di Ritel Pasar Tradisional Depok
Pedagang mengangkut beras pesanan yang akan dijual kembali di Pasar Kemiri Muka, Depok,(MI/Susanto)

BERAS premium di ritel pedagang pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) kosong. Di Pasar Sukatani, Pasar Cisalak, Pasar Agung, Pasar Kemiri Muka, beras bermerk seperti Sania dan Premium kosong.

 

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, Senin (4/3/2024), di ritel pedagang di empat pasar tradisional tersebut tak sebutir pun beras Sania dan Premium  tersedia.

Baca juga : Emak-Emak di Depok Murka Gara-Gara Harga Beras Bikin Pusing

Kepala Pasar Sukatani, Tri Handoko, Kepala Pasar Cisalak Budi Haryanto, Kepala Pasar Agung Raden Hermawan, dan Kepala Pasar Kemiri Muka, Budi Setyanto kompak mengaku kiriman berasSania dan Premium sudah tidak datang. 

"Sudah enggak ada (beras) itu," ucap pimpinan pasar itu.

Menurut pimpinan pasar itu, dari pusatnya belum ada yang mengantar beras. Mereka pun tak tahu kapan beras bisa datang lagi di pasar tradisional tersebut.

Baca juga : Dirut Bulog Janjikan Minggu Depan Stok Beras Kembali Normal

Untuk harga, mereka mencatat kenaikan tetap tinggi. Beras kualitas medium Rp15 ribu per kilogram, beras kualitas premium Rp17 ribu per kilogram, beras kualitas petruk Rp18 ribu per kilogram.

Melihat kekosongan beras, pimpinan pasar pun menduga harga beras bisa saja naik jika kelak datang kembali.

"Kemungkinan nanti naik sampai Lebaran," ucapnya.

Baca juga : Bulog Pantau Penjualan Beras SPHP di Pasar Gedhe Klaten

Di empat pasar tradisional Kota Depok itu saat ini hanya tersedia beras medium, ramos, dan beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP). Namun, harganya sudah melonjak. Harga beras SPHP Bulog naik dari Rp10 ribu menjadi Rp10.900 per kilogram. Harga beras kualitas medium sudah melambung dari harga eceran tertinggi Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram, beras kualitas premium melambung tinggi dari Rp12 ribu Rp17 ribu per kilogram, beras kualitas petruk melambung tinggi dari Rp13 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram.

Arsih, 37, penjual bahan pokok di Pasar Agung tersebut mengaku tak tahu secara jelas kenapa harga beras bisa naik. Namun, ia menduga hal itu tak lepas dari pembagian bantuan sosial (bansos) pangan pemerintah. Alhasil, kenaikan harga ini membuat omzet Arsih berkurang 50 persen.

"Turun biasanya satu minggu satu mobil (habis), ini sudah dua minggu gak habis. Satu mobil isi 3 ton beras," tuturnya.

Baca juga : Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil, Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Setali tiga uang, di Pasar Kemiri Muka harga beras juga naik. Tercatat, harga beras medium naik dari Rp11 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram.

"Sementara, harga beras premium naik dari Rp13 ribu menjadi Rp17 per kilogram," ucap Arsih.

Pedagang sayuran di Pasar Cisalak, Tumi, mengatakan tak hanya harga beras yang mengalami kenaikan.

"Hari ini harga ayam broiler juga naik dari Rp42 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram," katanya.

Selain itu, harga bawang merah ikut juga menyumbang kenaikan kebutuhan pokok. " Kemarin, harga bawang merah masih di kisaran Rp35 ribu per kilogram tetapi kini harganya naik menjadi Rp45 ribu per kilogram, kami pedagang-pedagang mengeluh, " kata Tumi. (KG/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat