visitaaponce.com

Kapolri Pastikan Casis yang Jadi Korban Begal Bisa Tetap Ikut Pendidikan Bintara

Kapolri Pastikan Casis yang Jadi Korban Begal Bisa Tetap Ikut Pendidikan Bintara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah)(MI/HO)

CALON siswa (Casis) Bintara Polri bernama Satrio Mukhti, 18, menjadi korban begal yang mengakibatkan jari tangannya putus. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (11/5) di Kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar) saat subuh. Jari kelingking Satrio nyaris putus akibat sabetan senjata tajam dari para pelaku begal. 

Kasus tersebut menjadi perhatian serius Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Melalui Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kapolri memastikan Satrio Mukhti akan tetap direkrut dan ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus Rekrutmen Proaktif Polri (Rekpro Polri). Hal itu merupakan penghargaan dan juga beasiswa yang diberikan Kapolri kepada Satrio Mukhti yang sangat berani melawan para pelaku begal 

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami Calon Siswa Bintara Polri, Satrio. Namun, Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap bersemangat ingin mengikuti rekrutmen. Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan (Beasiswa Melalui Rekpro Polri) kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri,” ungkap Irjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (17/5).

Baca juga : 11 Pati Polri Naik Pangkat, Termasuk Rudi Antariksawan

Tindakan para pelaku begal sudah sangat meresahkan masyarakat luas. Generasi bangsa yang ingin melanjutkan pendidikan pun menjadi korban para pembegal yang tidak bertanggungjawab. Karena itulah, polisi melakukan pengejaran terhadap para pelaku. 

Hasilnya, polisi berhasil menangkap lima pelaku begal calon siswa (Casis) Bintara Polri Satrio Mukhti. Dari kelima pelaku, polisi melakukan tindakan tegas terukur (menembak mati) satu pelaku begal lantaran melakukan perlawanan saat akan diamankan. 

"Dalam pengembangan tersebut pelaku melakukan perlawanan kepada polisi. Sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu, di Rumah Sakit Polri, Kamis (16/5). 

Baca juga : Polri Bantah Kapolri tak Netral dalam Pemilu 2024

Mereka yang ditangkap adalah PN, AY, MS, C dan W. Polisi memberikan timah panas kepada tiga pelaku utama yaitu PN, AY dan MS. Alasannya PN melakukan perlawanan dan AY dan MS mencoba untuk kabur. 

"Jadi kami jelaskan untuk inisial, yang ditembak mati adalah pelaku utama atas nama PN, untuk pelaku utama ada tiga, yang dua atas nama AY dan MS, ditembak di kaki," jelasnya. 

Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok. Jari kelingking Satrio nyaris putus akibat aksi sadis para begal. Beruntung, Satrio masih tetap bisa melanjutkan niatnya untuk menjadi Calon Siiswa Bintara Polri setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberinya beasiswa dengan merekrutnya melalui jalur Rekpro Polri. 

Satrio sendiri sebelumnya berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil. (Z-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat