Waspadai Penyakit Baru Muncul Setiap Tahun
![Waspadai Penyakit Baru Muncul Setiap Tahun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/01/2b609b79a09efda9b549e012aafb93d3.jpg)
PERMASALAHAN kesehatan saat ini semakin nyata dan mengancam. Masyarakat pun diimbau harus selalu waspada dan siap baik dalam pencegahan maupun pengobatan. Menurut praktisi kesehatan, dr Laura Anastasya, badan kesehatan dunia (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis. Indonesia pun tidak terlepas sebagai negara yang bisa memunculkan penyakit-penyakit baru.
"Para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga di antaranya bersumber dari binatang," kata Laura saat menjadi pembicara dalam peluncuran PRUtocal critical protection dan PRUtocal critical Syariah, di Bandung, Sabtu (18/1).
Laura menjelaskan, di Jawa Barat berdasarkan riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan berbagai jenis penyakit yang memiliki prevalensi melebihi rata-rata nasional. Data kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan penyakit jantung diderita oleh 1,6% masyarakat (rata-rata nasional 1,5%), hipertensi sebanyak 9,67% (rata-rata nasional 8,36%), stroke sebanyak 11,4% (rata-rata nasional 10,9%), hingga gagal ginjal kronis sebanyak 0,48% (rata-rata nasional 0,38%).
"Penyakit kritis dapat menyerang siapa saja, kapan saja, sehingga sebaiknya masyarakat tidak terpaku menghindari hanya suatu penyakit tertentu," katanya.
Dia menambahkan, permasalahan kesehatan dapat terus bertambah akibat banyak faktor, seperti gaya hidup, globalisasi, hingga perubahan iklim.
"Masyarakat perlu mengantisipasi ancaman penyakit kritis ini dengan mengubah gaya hidup mereka dan lebih menyadari mahalnya kesehatan," ujarnya.
Penyakit kritis dapat berimplikasi pada aspek psikologis, sosial, hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi.
baca juga: Pasutri di Cianjur Bayar Biaya Persalinan Pakai Uang Koin
Pada kesempatan sama, Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia menjelaskan asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit. Pihaknya menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan, atau ketidakmampuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis. (OL-3)
Terkini Lainnya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
IFG Life Ubah Susunan Direksi selepas Akuisisi Mandiri Inhealth
Populasi Terbesar di Indonesia, Anak Muda Juga Perlu Asuransi Kesehatan
Inovasi Asuransi Dihadirkan untuk Jaga Stabilitas Keuangan Keluarga
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Nirina Zubir Ungkap Cara Mencegah Terjadinya Risiko pada Pelari
Ciuman Bibir Ternyata Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan, Yuk Disimak
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap