visitaaponce.com

Waspadai Penyakit Baru Muncul Setiap Tahun

Waspadai Penyakit Baru Muncul Setiap Tahun
Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia(MI/Bayu Anggoro )

PERMASALAHAN kesehatan saat ini semakin nyata dan mengancam. Masyarakat pun diimbau harus selalu waspada dan siap baik dalam pencegahan maupun pengobatan. Menurut praktisi kesehatan, dr Laura Anastasya, badan kesehatan dunia (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis. Indonesia pun tidak terlepas sebagai negara  yang bisa memunculkan penyakit-penyakit baru.

"Para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga di antaranya bersumber dari binatang," kata Laura saat menjadi pembicara dalam peluncuran PRUtocal critical protection dan PRUtocal critical Syariah, di Bandung, Sabtu (18/1).

Laura menjelaskan, di Jawa Barat berdasarkan riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan berbagai jenis penyakit yang memiliki prevalensi melebihi rata-rata nasional. Data kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan penyakit jantung diderita oleh 1,6% masyarakat (rata-rata nasional 1,5%), hipertensi sebanyak 9,67% (rata-rata nasional 8,36%), stroke sebanyak 11,4% (rata-rata nasional 10,9%), hingga gagal ginjal kronis sebanyak 0,48% (rata-rata nasional 0,38%).

"Penyakit kritis dapat menyerang siapa saja, kapan saja, sehingga sebaiknya masyarakat tidak terpaku menghindari hanya suatu penyakit tertentu," katanya.

Dia menambahkan, permasalahan kesehatan dapat terus bertambah akibat banyak faktor, seperti gaya hidup, globalisasi, hingga perubahan iklim.

"Masyarakat perlu mengantisipasi ancaman penyakit kritis ini dengan mengubah gaya hidup mereka dan lebih menyadari mahalnya kesehatan," ujarnya.

Penyakit kritis dapat berimplikasi pada aspek psikologis, sosial, hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi.

baca juga: Pasutri di Cianjur Bayar Biaya Persalinan Pakai Uang Koin

Pada kesempatan sama, Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia menjelaskan asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit. Pihaknya menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan, atau ketidakmampuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis. (OL-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat