visitaaponce.com

Peternak di Sleman Kewalahan Penuhi Permintaan Susu Kambing

Peternak di Sleman Kewalahan Penuhi Permintaan Susu Kambing
Peternakan kambing di DIY.(MI/Ardi Teristi)

Peternak kambing di Dusun Kemirikebo, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman kewalahan memenuhi kebutuhan susu kambing di DIY.

"Kami (peternak kambing) kewalahan melayani permintaan. Bahkan, kebutuhan susu kambing banyak didatangkan dari provinsi lain, seperti Jateng, Jatim, dan Jabar," terang Darsono, Ketua KKP Pangestu di Dusun Kemirikebo, Kamis (16/7).

Dengan 700 kambing yang dimiliki, produksi susu di peternakannya masih terbatas. Pasalnya, jenis kambing yang dimiliki hanya mampu menghasilkan susu 1-1,5 liter perkambing perhari.

Baca Juga: Penuhi Protein Hewani, Kementan Tambah Jumlah Kambing Saanen

"Kami hanya mampu membeli kambing (peranakan etawa) seharga Rp2 jutaan. Susu yang dihasilkan juga sedikit," kata dia. Jika kambing yang diternak kualitasnya lebih bagus, saanen atau sapera, susu yang dihasilkan bisa lebih banyak, bisa mencapai 4-5 liter per hari.

Namun, untuk membeli jenis kambing yang mampu menghasilkan susu banyak, mereka tidak mampu. Harga kambing jenis tersebut bisa mencapai Rp7 juta-Rp10 juta per ekor.

Darsono menyatakan, prospek peternakan kambing ke depan masih sangat cerah. Pasalnya, kebutuhan masyarakat terhadap susu kambing juga terus meningkat. "Kami harap, ada bantuan dari pemerintah agar produksi kami dapat terus meningkat," kata dia.

KKP Pangestu sudah berdiri sejak 1990-an dengan 90 anggota. Dengan memanfaatkan lahan kas desa, KKP ini juga menghidupkan 9 usaha pengolahan susu dengan 300-an karyawan.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Susu, Peternak Kambing Perah Terapkan GHP

Susu yang dihasilkan juga diolah menjadi berbagai macam jenis, mulai kerupuk susu, dodol susu, dan aneka rasa susu. Ia mengatakan, hingga sekarang pemasaran produk masih banyak dilakukan lewat daring dan memasarkan di toko-toko terdekat.

"Sehari, kami bisa menghasilkan 9 kwintal susu kambing dalam bentuk bubuk atau hampir 2.000 liter susu segar per hari," kata dia.

Darsono menjelaskan, produksi susu di kelompoknya tersebut sangat potensial. Selain menjadi tempat peternakan, pihaknya juga mengembangkan wisata agro yang isinya pembelajaran beternak kambing dan wisata minat khusus sepeda downhill. Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan rata-rata 1000 orang dalam sebulan. Selama Covid-19, paket wisata tersebut libur.

Anak-anak muda di desanya sekarang lebih memilih jadi peternak kambing daripada merantau ke luar daerah. "Sebanyak 80% anggota kami adalah anak muda. Bahkan, yang masih kuliah pun sambil beternak kambing," kata dia.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Dwi Wahyu B melihat potensinya pengembangan peternakan kambing sangat besar. "Potensinya ini sangat besar karena produksinys belum mencukupi, sedangkan pasarnya sangat besar," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi B DPRD DIY, Widi Sutikno menilai KKP Pangestu tetap konsisten dalam mengembangkan peternakan kambing. Buktinya, KKP ini tetap eksis hingga hampir 30 tahun dan mampu menahan laju urbanisasi.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang sekarang menjadi anggota DPRD DIY dari Partai Nasdem ini berjanji akan membantu kesulitan yang dihadapi KKP Pangestu, termasuk dalam pengembangan menjadi agro wisata. "Silahkan, kelompok membuat perencanaan ke depan guna peningkatan ekonomi. Saya kagum anak muda di sini tidak ada yang merantau, bekerja di sini," pungkas dia. (AT/OL-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat