visitaaponce.com

Aliran Sungai Brantas sudah Beracun

Aliran Sungai Brantas sudah Beracun
Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengambil sampel air untuk mengetahui kandungan klorin dan mikroplas(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.)

SUNGAI Brantas tercemar limbah beracun dan berbahaya. Limbah disumbang dari industri, rumah tangga, dan yang terbaru dari mikroplastik.

Fakta itu ditemukan Perum Jasa Tirta 1, yang berkantor di Kota Malang, Jawa Timur. Brantas ialah sungai yang mengalir melewati sejumlah wilayah di Jawa Timur.

“Pemantauan baku mutu air Brantas yang mengalir di Malang masuk kategori sungai kelas dua. Kadar biochemical oxygen demand tercatat tinggi atau melebihi baku mutu,” kata Kepala Divisi Teknologi Informasi Perum Jasa Tirta 1, Erwando Rachmadi, kemarin.

Baca juga: Air Sungai Cimeta di Bandung Barat Berwarna Merah

Ia mengakui hasil pengukuran itu tidak bisa dijadikan patokan ke depan. Pasalnya, sumber pencemaran, baik dari limbah industri maupun limbah domestik, kondisinya bisa berubah.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Aset Hermin Indraswari menyatakan kondisi baku mutu di hilir Kali Surabaya juga buruk. “Di kawasan itu banyak industri. Berbeda dengan di Mojokerto sudah bagus.”

Adanya limbah mikroplastik di Brantas terungkap dari penelitian Universitas Islam Malang dan Surabaya. Mereka mengambil sampel di Malang, Jombang, Kediri, Mojokerto, dan Tulungagung.

Baca juga: DLH Jabar Minta Keterangan 2 Warga Soal Pencemaran Sungai Cimeta

“Hasilnya Sungai Brantas tercemar mikroplastik dan berpotensi bahaya,” kata Alex Rahmatullah, peneliti.

Di Yogyakarta, tempat pembuangan sampah terpadu Piyungan, Bantul, sudah dibayang-bayangi kelebihan kapasitas. Karena itu, Dinas Pekerjaan umum DI Yogyakarta melakukan sejumlah inovasi agar lokasi bisa digunakan lebih panjang.

Tahun ini, dana yang dikucurkan untuk pembangunan sarana dan prasana di Piyungan mencapai Rp10,7 miliar. Inovasi diharapkan bisa membuat usia TPST itu lebih panjang dua tahun.

“Kami akan membangun talud, bronjong batu, pemasangan saluran lindi, saluran air, dan jalan operasional,” kata Kepala Bidang Cipta Karya, Arief Azazie Zain.
(BN/AT/N-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat