visitaaponce.com

Pengusaha NTT Memulai Bisnis Penyulingan Minyak Atsiri

Pengusaha NTT Memulai Bisnis Penyulingan Minyak Atsiri
Lahan penyulingan minyak atsiri yang sudah ditanami anakan serai merah sebagai bahan baku(MI/Palce Amalo)

SEORANG pengusaha muda bernama Stefanie Loemau memulai bisnis penyulingan perdana minyak atsiri serai wangi (Essential Oil) di Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (26/6).

Pabrik penyulingan minyak atsiri diberi nama 'Rumah Suling Stefanie Loemau' dibangun di lahan seluas 26 hektare yang di dalamnya sudah ditanam 100 ribu anakan serai merah. Pabrik ini diresmikan oleh Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe yang diawali dengan ibadah syukur dipimpin Pendeta Yandi Manobe.

Sebenarnya penanaman serai merah sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir, termasuk tanaman lainnya seperti porang, pisang dili, marungga serta tanaman hortikultura lainnya, namun pabrik penyulingan minyak atsiri baru selesai dibangun dan mulai beroperasi.

"Kita memiliki dua ketel yang masing-masing menampung sampai 500 kilogram daun serei merah yang sudah diarit," kata Stefanie Loemau kepada wartawan.

Dari 500 kilogram daun sereh tersebut akan menghasilkan 10 liter minyak astiri berkualitas tinggi yang disiap dipasarkan. Minyak astri dapat digunakan sebagai campuran untuk pembuatan sabun dan body lotion karena merupakan pewangi alami. Selain itu sebagai minyak untuk meredakan stres dan gangguan kecemasan serta mengusir serangga.

Dengan puluhan ribu tanaman serai, Stefanie mengaku pabrik tidak akan kekurangan bahan baku, apalagi masyarakat yang mau menanam serai merah akan dibagikan anakan secara cuma-cuma. Nanti, daun serai yang dipanen dijual ke Rumah Suling Stefanie Loemau.

"Kami yakin dengan bahan baku yang banyak ini, akan lebih banyak lagi minyak yang kami hasilkan," ujarnya.

Untuk saat ini, hanya dilakukan dua kali penyulingan setiap hari. Di era pandemi covid-19 saat ini, Stefanie minta anak-anak muda seperti dirinya mau bekerja sama di bidang pertanian dan perkebunan.

"Jangan ragu dan jangan takut. Kita majukan NTT dari sektor pertanian," ajaknya.

Baca juga: Atsiri Jadi Andalan Tingkatkan PAD Solok

Menurutnya, daun serai tidak hanya diambil minyaknya, tetapi limbahnya juga dapat menjadi pakan ternak sapi setelah diolah, sehingga dari hulu ke hilir pengolahan sereh merah betul-betul tanpa sisa atau zero waste.

Sementara itu, Jerry Manafe mengatakan industri penyulingan minyak astiri itu baru pertama kali di wilayah Kabupaten Kupang, diharapkan membawa nama daerah itu dikenal luas di Indonesia.

"Saya harap tidak hanya pasar lokal, tetapi minyak yang dihasilan juga menembus pasar nasional," tukasnya.

Dia juga minta para lulusan perguruan tinggi turun ke lapangan untuk bekerja di sektor pertanian. Pasalnya, saat ini kecenderungan anak muda adalah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Padahal, tambahnya, gaji PNS tidak seberapa dibandingkan pendapatan dari bekerja di sektor pertanian.(OL-5)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat